Setengah Abad Kemitraan dengan ASEAN, Jepang Perkuat Energi hingga Transportasi

6 September 2023 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan paparannya saat menjadi pembicara utama pada hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan paparannya saat menjadi pembicara utama pada hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hubungan kemitraan Jepang dan negara-negara ASEAN memasuki tahun ke-50. Selama setengah abad, hubungan kedua negara semakin membaik termasuk kerja sama bisnis.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, hubungan kemitraan dengan Indonesia akan semakin erat dengan memperkuat enam sektor mulai dari transportasi, energi, hingga kemaritiman.
Pertama, adalah pembangunan infrastruktur transportasi. Kishida mengatakan Jepang memfasilitasi arus orang dan barang antar negara ASEAN dengan mengembangkan pelabuhan, jalan raya, rel kereta api, dan bandara.
"Proyek yang kami jalankan telah diperluas dengan nilai 2,8 triliun yen," ujarnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9).
Selain kerja sama infrastruktur keras, Jepang juga mendorong kerja sama infrastruktur lunak melalui kerja sama teknis, dan terus menyediakan teknologi dan pengetahuan Jepang.
Kedua, konektivitas digital. Menurut dia, Jepang akan bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam mendorong digitalisasi dan memperkuat konektivitas regional dengan memanfaatkan teknologi digital, serta berkontribusi terhadap keamanan dunia maya.
ADVERTISEMENT
Ketiga, kerja sama maritim. Kerja sama ini menjadi elemen penting dalam memperkuat konektivitas antara Jepang dan negara-negara ASEAN yang dihubungkan melalui laut.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan paparannya saat menjadi pembicara utama pada hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
"Jepang akan membantu negara-negara ASEAN dalam meningkatkan kapasitas penegakan hukum maritim mereka, melalui program pelatihan dan pemberian kapal patroli untuk badan penjaga pantai dan polisi maritim," ujarnya.
Keempat, ketahanan rantai pasokan. Menghadapi pandemi COVID-19 dan agresi Rusia terhadap Ukraina, memastikan stabilitas distribusi barang dan ketahanan pangan telah menjadi isu penting. Jepang akan berkontribusi pada ketahanan rantai pasokan di kawasan ASEAN, dan akan bersama-sama membangun perekonomian yang mampu menahan krisis.
Kelima, konektivitas listrik. Kawasan ASEAN sedang mengalami perkembangan ekonomi yang pesat, dan permintaan tenaga listrik juga semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
Untuk menjamin pasokan listrik yang stabil, Jepang akan mendukung peningkatan konektivitas listrik melalui perumusan rencana induk dan program pelatihan.
Terakhir, konektivitas manusia dan pengetahuan. Landasan bagi perkembangan masyarakat adalah “manusia” dan “pengetahuan” mereka.
Presiden Jokowi saat pertemuan bilateral dengan PM Jepang Fumio Kishida di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Kami akan membina sumber daya manusia di negara-negara ASEAN melalui pertukaran personel dan program pelatihan di berbagai bidang, serta memperkuat jaringan masyarakat di Jepang dan negara-negara ASEAN," ujarnya.
Di bidang-bidang ini, Jepang akan menyediakan proyek peningkatan kapasitas bagi 5.000 orang selama tiga tahun ke depan. Dengan mendorong kerja sama teknis dengan negara-negara ASEAN dan memperkuat jaringan, Jepang akan tumbuh bersama ASEAN. Kishida berharap dapat membangun masa depan di mana Jepang dan ASEAN dapat bersama-sama menciptakan nilai-nilai sosial baru.
ADVERTISEMENT