Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Sosok Bambang Subianto, Menkeu Pertama Era Reformasi di Mata Sri Mulyani
5 November 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sosok Bambang Subianto punya kenangan khusus di mata Menteri Keuangan (Menkeu ) Sri Mulyani . Bambang Subianto yang merupakan menkeu pertama di era reformasi periode 1998-1999, meninggal dunia pada Jumat (4/11).
ADVERTISEMENT
Bambang Subianto yang berlatar pendidikan Teknik Kimia ITB, disebut Sri Mulyani sebagai seniornya. Sebelum ditunjuk Presiden BJ Habibie sebagai menkeu 1998-1999, Bambang memang berkarier sebagai peneliti dan pengajar di FEB Universitas Indonesia, almamater Sri Mulyani.
Keilmuan bidang ekonomi dan keuangan diperoleh Bambang Subianto, saat melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Leuven, Belgia untuk meraih gelar MBA bidang Keuangan Perusahaan dan Ekonomi Bisnis. Sedangkan gelar doktoral diperoleh di perguruan tinggi yang sama untuk bidang Organisasi Industri.
Meski jabatan Bambang Subianto sebagai menteri keuangan relatif singkat, namun Sri Mulyani menilai masa itu sebagai penuh tantangan. Indonesia masih didera krisis ekonomi, serta gejolak politik menyusul pengunduran diri Presiden Soeharto.
"Di tengah gejolak krisis moneter tahun 1998, Beliau dilantik menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden B. J. Habibie untuk menangani krisis perbankan yang meluas menjadi krisis ekonomi, sosial, dan politik," kata Sri Mulyani dikutip Sabtu (5/11).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Bambang Subianto adalah sosok yang berjasa meletakkan fondasi reformasi ekonomi dan keuangan Indonesia. Seseorang yang di mata Sri Mulyani memiliki integritas tinggi dan komitmen, serta dedikasi, dan ketekunan luar biasa untuk menangani persoalan bangsa yang sangat sulit, rumit dan menantang.
Sebagai pengamat ekonomi dan dosen FEB UI, saat itu Sri Mulyani sering diundang Bambang Subianto untuk diskusi mengenai situasi krisis ekonomi dan keuangan saat itu. Dari diskusi itu, Sri Mulyani mengaku belajar sangat banyak mengenai penanganan krisis, pilihan-pilihan kebijakan yang sulit.
"Situasinya begitu kompleks dan pilihan-pilihan kebijakan yang rumit namun harus tetap diambil yang sungguh tidak mudah, seperti keputusan bailout perbankan, pembentukan BPPN (IBRA), dan berbagai langkah untuk memadamkan krisis yang membakar dan menghancurkan ekonomi Indonesia," ujar Menkeu Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 16:40 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini