Sosok Bambang Subianto, Menkeu Pertama Era Reformasi di Mata Sri Mulyani

5 November 2022 18:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan pertama di era reformasi, Bambang Subianto, menjabat pada 1998-1999 atas penunjukan Presiden BJ Habibi. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan pertama di era reformasi, Bambang Subianto, menjabat pada 1998-1999 atas penunjukan Presiden BJ Habibi. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sosok Bambang Subianto punya kenangan khusus di mata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Bambang Subianto yang merupakan menkeu pertama di era reformasi periode 1998-1999, meninggal dunia pada Jumat (4/11).
ADVERTISEMENT
Bambang Subianto yang berlatar pendidikan Teknik Kimia ITB, disebut Sri Mulyani sebagai seniornya. Sebelum ditunjuk Presiden BJ Habibie sebagai menkeu 1998-1999, Bambang memang berkarier sebagai peneliti dan pengajar di FEB Universitas Indonesia, almamater Sri Mulyani.
Keilmuan bidang ekonomi dan keuangan diperoleh Bambang Subianto, saat melanjutkan pendidikan di Universitas Katolik Leuven, Belgia untuk meraih gelar MBA bidang Keuangan Perusahaan dan Ekonomi Bisnis. Sedangkan gelar doktoral diperoleh di perguruan tinggi yang sama untuk bidang Organisasi Industri.
Meski jabatan Bambang Subianto sebagai menteri keuangan relatif singkat, namun Sri Mulyani menilai masa itu sebagai penuh tantangan. Indonesia masih didera krisis ekonomi, serta gejolak politik menyusul pengunduran diri Presiden Soeharto.
Sri Mulyani Melayat Bambang Subianto, Menkeu periode 1998-1999 yang meninggal pada Jumat (4/11). Foto: Instagram/@smindrawati
"Di tengah gejolak krisis moneter tahun 1998, Beliau dilantik menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden B. J. Habibie untuk menangani krisis perbankan yang meluas menjadi krisis ekonomi, sosial, dan politik," kata Sri Mulyani dikutip Sabtu (5/11).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Bambang Subianto adalah sosok yang berjasa meletakkan fondasi reformasi ekonomi dan keuangan Indonesia. Seseorang yang di mata Sri Mulyani memiliki integritas tinggi dan komitmen, serta dedikasi, dan ketekunan luar biasa untuk menangani persoalan bangsa yang sangat sulit, rumit dan menantang.
Sebagai pengamat ekonomi dan dosen FEB UI, saat itu Sri Mulyani sering diundang Bambang Subianto untuk diskusi mengenai situasi krisis ekonomi dan keuangan saat itu. Dari diskusi itu, Sri Mulyani mengaku belajar sangat banyak mengenai penanganan krisis, pilihan-pilihan kebijakan yang sulit.
"Situasinya begitu kompleks dan pilihan-pilihan kebijakan yang rumit namun harus tetap diambil yang sungguh tidak mudah, seperti keputusan bailout perbankan, pembentukan BPPN (IBRA), dan berbagai langkah untuk memadamkan krisis yang membakar dan menghancurkan ekonomi Indonesia," ujar Menkeu Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT