Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Ini Deretan Prestasinya

23 Oktober 2019 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani Indrawati tiba di kompleks istana. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Indrawati tiba di kompleks istana. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani Indrawati akhirnya kembali menjadi Menteri Keuangan di kabinet baru pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Hal ini ia sampaikan langsung usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Selasa (22/10).
ADVERTISEMENT
"Pak Jokowi menugaskan saya untuk tetap menjadi Menteri Keuangan," kata Sri Mulyani usai bertemu Jokowi.
Sri Mulyani merupakan salah satu nama yang diunggulkan kembali masuk jajaran menteri di kabinet baru. Sejumlah ekonom hingga pakar kebijakan menilai mantan Direktur Pelaksana Dunia itu pantas dipertahankan karena mampu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ancaman resesi global.
Tak hanya itu, selama menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Kerja, Sri Mulyani juga dinilai berhasil memperkecil defisit APBN.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), defisit anggaran selama 2014 sebesar Rp 227,4 triliun atau sekitar 2,26 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tahun berikutnya, defisit anggaran kembali meningkat menjadi Rp 287 triliun atau 2,8 persen dari PDB.
ADVERTISEMENT
Di 2016, defisit anggaran mencapai Rp 307,7 triliun atau 2,46 persen dari PDB. Sementara di 2017, defisit anggaran mencapai Rp 345,8 triliun atau 2,57 persen dari PDB.
Di tahun lalu, defisit APBN mengecil menjadi Rp 287,9 triliun atau 1,72 persen dari PDB. Adapun realisasi defisit APBN sejak Januari-Agustus 2019 sebesar Rp 199,1 triliun atau Rp 1,24 persen dari PDB.
Sri Mulyani saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Profil dan Prestasi
Sri Mulyani lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Ia menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986) dan melanjutkan pendidikannya di University of Illinois Urbana Campaign, AS dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990) dan mendapatkan gelar PhD of Economics (1992).
ADVERTISEMENT
Pada awal Oktober 2002, Sri Mulyani terpilih menjadi Executive Director Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group). Ia mewakili 12 negara anggota SEA Group di International Monetary Funds.
Pada 5 Desember 2005, Sri Mulyani dilantik menjadi Menteri Keuangan di era pemerintahan SBY-JK. Prestasinya semakin cemerlang sejak menjabat Menkeu.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia dalam Emerging Markets Forum di Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF, Singapura, 2006.
Sri Mulyani juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia 2007 dan wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes 2008.
Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik 2006 oleh majalah Euromoney dan menjadi Menteri Keuangan terbaik di Asia di tahun yang sama oleh Emerging Market Forum.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menggantikan Boediono yang saat itu dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI).
Pada 1 Juni 2010, Sri Mulyani kembali berkarier di dunia internasional menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini merupakan satu tingkat di bawah Presiden Bank Dunia.
Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani kembali ke Tanah Air dan kembali menjadi Menteri Keuangan di era pemerintahan Jokowi-JK. Prestasi Sri Mulyani juga kembali diakui dunia.
Pada 11 Februari 2018, ia dinobatkan sebagai menteri terbaik dunia pada kegiatan World Government Summit di Dubai.
Masih pada tahun yang sama, di Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific". Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-WOrld Bank Group Annual Meetings di Bali.
ADVERTISEMENT
Pada Desember 2018, Sri Mulyani terpilih kembali menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai.
Dalam organisasi sosial, Sri Mulyani menjabat sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates, dan juga Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN and sits on the Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative.
Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia. Penghargaan dari FinanceAsia ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2017 dan 2018.
Pada Agustus 2019, Sri Mulyani terpilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023.
ADVERTISEMENT