Sukses Menata Kampung Akuarium, Anies Akan Terapkan di 20 Kampung Lainnya

7 Desember 2021 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pembangunan Kampung Susun Akuarium, Jakarta, Senin (15/3).  Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pembangunan Kampung Susun Akuarium, Jakarta, Senin (15/3). Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengenang peliknya upaya membenahi permukiman warga di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Kawasan yang semula permukiman kumuh itu, telah diresmikan Anies pada 17 Agustus 2021 jadi rumah susun yang dihuni dan dikelola warga.
ADVERTISEMENT
Pada 11 April 2016, Gubernur DKI saat itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menggusur Kampung Akuarium. Sebanyak 345 kepala keluarga Kampung Akuarium, direlokasi paksa ke rumah susun di berbagai lokasi di Jakarta.
Meski saat itu Pemprov DKI menjamin tempat tinggal mereka di beberapa rusunawa, warga menolak untuk pindah dari sana.
"Lima tahun lalu, sepulang dari sekolah, harapan akan masa depan cerah seketika sirna. Rumah orang satu kampung diratakan buldoser. Sebuah ironi, warga jadi pengungsi di kampungnya sendiri: Rumah disapu, status kependudukan dicabut. Masa depan terasa gelap," tulis Anies di akun Facebook-nya dikutip Selasa (7/12).
Meski kenangan buruk itu tak bisa dihapus, lanjut Anies, masa depan warga Kampung Akuarium bisa hidup kembali. Hal ini setelah warga bisa tetap tinggal di wilayah itu, dengan bangunan tempat tinggal yang jauh lebih layak di rusunawa.
ADVERTISEMENT
"Warga tak dicerabut dari akarnya, melainkan merasa memiliki apa yang menjadi hak mereka," ujar Anies.
Gubernur DKI Jakarta itu menilai fungsi sosial rumah sebagai ruang sosial sangat penting. Karena rumah bukan sekadar bentuk fisik sebuah bangunan. "Bagi warga, rumah bukan sekadar bangunan fisik. Rumah adalah ruang hidup, sebuah harapan akan masa depan yang lebih baik di ibukota," lanjutnya.
Yang melegakan Anies, pengelolaan rusunawa di Kampung Akuarium itu dilakukan oleh warga sendiri melalui sebuah koperasi. Dia menilai, meski keadaan ekonomi warga masih sangat sederhana, namun mereka mampu berkolaborasi mengelola kampung susunnya secara kolektif.
Konsep pengelolaan permukiman seperti itu, disebut Anies sebagai Community Action Plan (CAP). Konsep yang sama akan terus diterapkan Pemprov DKI di program-program penataan kampung lainnya. Di antara di Tanah Merah, Bukit Duri, dan Cakung.
ADVERTISEMENT
"Cerita Kampung Susun Akuarium hanyalah satu dari 21 kampung yang ditata dengan pendekatan lebih humanis," kata Anies.