Tak Cuma Sinovac China, Perusahaan Farmasi RI pun Siap Produksi Vaksin Corona

Ilustrasi vaksin corona yang sedang uji klinis sebelum tahap produksi. Foto: Shutterstock

Di tengah perhatian terhadap perusahaan farmasi asal China, Sinovac, yang sedang melakukan uji klinis vaksin corona, perusahaan farmasi nasional Indonesia juga sebenarnya sedang melakukan langkah serupa.

Seperti diketahui, Sinovac melakukan uji klinis vaksin corona tahap III yang melibatkan ribuan penduduk Indonesia sebagai relawan. Uji klinis akan dilakukan terhadap 1.620 relawan pada Agustus mendatang, bekerja sama dengan BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero) dan Universitas Padjadjaran, Bandung.

Pada sisi lain, perusahaan farmasi nasional RI PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga sedang melakukan uji klinis tahap II. Corporate Secretary Kalbe, Lukito Kurniawan Gozali, menjelaskan vaksin yang diproduksi melalui kerja sama dengan perusahaan farmasi Korea Selatan, Genexine, ini diuji coba di Indonesia.

Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Kalbe Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro

"Diharapkan proses uji klinis dapat berjalan baik, sehingga vaksin COVID-19 dapat didistribusikan pada pertengahan tahun 2021," tulis Lukito dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (23/7).

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius, sebelumnya menyatakan pihaknya semula tak ada rencana untuk memproduksi vaksin. Tapi kebutuhan masyarakat untuk terhindar dari infeksi COVID-19 di Indonesia, membuat Perseroan melakukan perubahan rencana.

“Jadi Kalbe Farma langsung kerja sama dengan pemain luar negeri yang punya teknologi, yakni dengan Genexine dari Korea Selatan. Dan kita lakukan di Indonesia. Risetnya secara internasional, uji klinis dengan menggunakan metode DNA,” kata Vidjongtius dalam webinar Economic Outlook 2020 Maybank, Rabu (22/7).

Kerja sama Kalbe dengan Genexine sudah terjalin lama, sebelum pengembangan vaksin corona ini. Kalbe menjalin kerja sama dengan Genexine Inc., perusahaan obat biologi asal Korea Selatan, membentuk PT Kalbe Genexine Biologic (KGBio). Perusahaan joint venture itu mengembangkan dan membuat bahan baku obat-obatan bioteknologi di Indonesia.