Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi rahasia umum ada yang menitip oleh-oleh saat teman jalan-jalan ke luar negeri. Terkadang titipan barang itu memberatkan. Namun, bisa juga menjadi keuntungan bila kita sembari membuka bisnis jasa titip atau biasa dikenal jastip .
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah perlu modal sendiri terlebih dahulu atau menunggu uang dari teman yang titip barang saat menjalankan bisnis jastip?
“Kalau memang ingin jadi jastip pastinya ada modal yang harus disiapkan dulu karena baru setelah pulang akan diganti dananya plus marginnya. Maka harus dibudgetkan juga,” kata Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE), Andy Nugroho kepada kumparan, Kamis (2/1).
Andy mengatakan jangan sampai dengan membuka bisnis jastip malah membuat dana kebutuhan sehari-hari selama berlibur di luar negeri berkurang drastis atau terganggu. Untuk itu, ia merasa tidak salahnya kalau dalam bisnis jastip minta modal atau uang ke teman yang titip beli barang.
“Bisa saja sih (minta duit dulu ke penitip) sebagai antisipasi. Jangan kitanya yang justru akan kekurangan pas jalan-jalan nantinya,” ujar Andy.
ADVERTISEMENT
“Tapi dari beberapa orang yang bisnis jastip yang saya kenal, mereka biasanya akan modal sendiri dulu,” tambahnya.
Selain itu, Andy menyarankan dalam membeli oleh-oleh termasuk untuk pribadi harus dipertimbangkan matang-matang apalagi barang mewah. Sebab, bakal ada biaya tambahan saat berada atau ketika pemeriksaan barang-barang oleh petugas Bea Cukai.
“Ketika membeli oleh-oleh pun sebaiknya dibatasi, karena barang-barang yang masuk kategori mewah akan bisa terkena charge di Bea Cukai, kecuali kita belanjanya di toko duty free,” tutur Andy.