Tips Keuangan Agar Tak Kelimpungan Saat Hadapi Resesi

25 September 2020 6:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengelola keuangan secara bijak jadi salah satu tips menghadapi resesi ekonomi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Mengelola keuangan secara bijak jadi salah satu tips menghadapi resesi ekonomi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Butuh siasat atau tips keuangan dalam menghadapi resesi yang hampir pasti akan dialami Indonesia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan minus 2,9 persen di kuartal III 2020.
ADVERTISEMENT
Kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia sudah minus bahkan lebih dalam yakni 5,32 persen. Dengan dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif, maka Indonesia masuk jurang resesi sebagai dampak pandemi virus corona.
Lantas apa yang harus dilakukan masyarakat, menghadapi resesi ekonomi ini? Dua tips keuangan yang terutama adalah menyimpan uang cash dan menahan diri untuk tidak belanja senang-senang. Terutama buat mereka yang mengalami penurunan penghasilan.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menyatakan saat resesi ada jargon cash is the king. Sehingga semakin banyak simpanan berbentuk tunai maka daya tahan rumah tangga di tengah resesi semakin besar.
“Disarankan simpanan yang bisa dicairkan kapan pun adalah instrumen terbaik. Kalau deposito yang tenornya sebaiknya deposito kurang dari 12 bulan,” ujar Bhima.
Salah satu dampak resesi adalah meningkatnya pengangguran, sehingga persaingan pencari kerja meningkat. Foto: Abdul Latif/kumparan
Sejalan dengan saran Bhima, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, menyarankan agar masyarakat menghindari belanja senang-senang. Yakni membeli barang semata karena keinginan, bukan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
“Apabila kondisi kita memang terbatas dalam hal pemasukan dan dana tabungan, bahkan bila mengalami pengurangan penghasilan atau terkena PHK, maka sebaiknya membelanjakan uang kita hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan diperlukan dulu,” kata Andy saat dihubungi kumparan, Kamis (24/9).
Andy menyebutkan beberapa kebutuhan penting yang tidak bisa ditunda adalah makanan, tagihan, sampai keperluan sekolah anak.
“Sementara kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya kesenangan ataupun keinginan, di masa resesi seperti itu sebaiknya ditunda terlebih dahulu,” tandas Andy.