Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Wallstreetreporter, tambahan modal ini disebut-sebut sebagai bagian dari putaran pendanaan terakhir startup e-commerce itu. Bloomberg seperti dilaporkan Wallstreetreporter, menyebutkan pendanaan baru itu akan digunakan untuk ekspansi Tokopedia pasca-pandemi COVID-19.
Sebelumnya memang sudah beredar rumor, jika Temasek yang merupakan holding BUMN Singapura, memang akan menginvestasikan dana di e-commerce Tokopedia. DealStreetAsia bahkan pernah melansir, investasi yang akan dikucurkan Temasek bersama Google totalnya sebesar USD 500 juta hingga USD 1 miliar.
Masuknya Temasek dan Google ini, menambah deretan investor kakap ke Tokopedia. Perusahaan e-commerce yang didirikan William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison itu, sebelumnya sudah meraih pendanaan dari SoftBank, Alibaba, dan Sequoia.
Jika informasi ini benar, maka Tokopedia akan naik kelas dari unicorn yang memiliki valuasi USD 1 miliar (Rp 14 triliun) menjadi decacorn yang memiliki valuasi USD 10 miliar (Rp 140 triliun). Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki 1 decacorn, yakni Gojek.
ADVERTISEMENT
Di jajaran unicorn terdapat Tokopedia, Ovo, Bukalapak, dan Traveloka.
Sebelumnya, CEO Tokopedia William Tanuwijaya juga berharap bisa menarik investor baru, sebelum menawarkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di dua bursa yakni Indonesia dan negara lain. Tapi William belum mengungkapkan waktu pasti, namun Tokopedia disebut-sebut akan IPO pada 2023.