Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Startup e-commerce terkemuka Indonesia, Tokopedia , menegaskan keinginannya untuk melantai di bursa saham. Tak hanya itu, Tokopedia juga berobsesi untuk menelurkan perusahaan dengan brand lokal yang juga bisa masuk ke bursa saham .
ADVERTISEMENT
"Tentunya cita-cita kami lainnya, what's next for Tokopedia, selain nantinya harapannya bisa melantai ke bursa, kami juga berharap bisa menjadi platform yang bisa melahirkan banyak sekali brand-brand Indonesia yang juga dapat melantai ke bursa," kata Founder yang juga CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, dalam Capital Market Summit & Expo 2020 di Jakarta, Rabu (21/10).
William menuturkan pada generasi sebelumnya banyak sekali perusahaan lokal, seperti Wingsfood dan Indofood yang membanggakan. Selain memenuhi kebutuhan di domestik, perusahaan-perusahaan tersebut juga telah melakukan ekspor ke luar negeri.
"Kami melihat bedanya dengan generasi sebelumnya yang membangun brand, itu kan masalah terbesar itu ada di distribusi. Sementara saat ini, distribusi itu sudah relatif murah sekali atau bahkan gratis dengan memanfaatkan platform teknologi," katanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menurut William, akan banyak sekali lahir brand lokal di Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan, juga bisa masuk ke bursa. Hal ini menurutnya dapat menjadi momentum ledakan UMKM Indonesia menjadi brand nasional, bahkan dunia.
"Ini lah yang kami harapkan. Dengan itu, maka lapangan pekerjaan akan terserap dan Indonesia kita tidak lagi bergelut sebagai negara yang dianggap pasarnya sangat menarik, tapi kita juga bisa menjadi pemain dalam pasar yang begitu menarik ini," ujar William.
Benahi Tata Kelola Sebelum Masuk Bursa Saham
Komisaris Bursa Efek Indonesia Pandu Patria Sjahrir menilai untuk bisa menjadi perusahaan publik, suatu perusahaan harus benar-benar siap terutama dari sisi tata kelola. Selain itu juga harus mempersiapkan susunan manajemen, audit, dan juga membuat laporan teratur yang jumlahnya tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
"Yang menarik dari company-company yang notabenenya disebut unicorn walaupun itu dari sisi valuasi, yang baik memang seharusnya sudah ada pengembangan atau arah-arah di mana mereka behave almost as though they are public. Kenapa? Karena jumlah investornya juga cukup banyak," ujar Pandu.
Dengan jumlah investor yang cukup banyak tersebut, perusahaan pun dituntut untuk dapat membuat laporan yang lebih teratur. Dalam melakukan aksi korporasi, perusahaan juga harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham dan otoritas.
"Menurut saya untuk beberapa perusahaan, tidak semua ya, i think they are ready to be public company. Jadi maksudnya dari sisi kesiapan dari sisi tim dan lainnya bagus. Dan yang menarik memang untuk korporasi yang sudah ada, apalagi untuk perusahaan teknologi atau yang sudah unicorn atau sudah mature, sebenarnya public domain itu can give extra added benefit dari sisi penguatan infrastruktur perusahaan," kata Pandu.
ADVERTISEMENT