Tol hingga LRT di Ibu Kota Baru Akan Jadi Proyek Strategis Nasional

15 November 2019 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret udara proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret udara proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memilih Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru. Rencananya, pembangunan infrastruktur di ibu kota baru dimulai paling cepat akhir 2020.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Wahyu Utomo, mengatakan nantinya akan terdapat proyek infrastruktur di ibu kota baru yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Meski belum dipetakan, kata dia, proyek jalan tol akan menjadi salah satunya. Berdasarkan proyeksinya, proyek Tol Balikpapan-Samarinda ke ibu kota baru akan menjadi PSN.
"Mungkin jalan tol. Sekarang sudah ada Balikpapan-Samarinda, mungkin akan diteruskan di sana," kata Wahyu saat ditemui di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (15/11).
Kemudian proyek sektor transportasi yang akan menjadi PSN. Wahyu menjelaskan, saat ini pemerintah merumuskan transportasi publik yang ramah lingkungan untuk dihadirkan di ibu kota baru.
Ketua Tim Pelaksana KPPIP, Wahyu Utomo, Selasa (21/8/18). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
"Terus mungkin LRT. Karena tadi disampaikan harus kereta api yang menunjang public transport yang beremisi rendah," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, selanjutnya yang akan masuk Proyek Strategis Nasional di ibu kota baru adalah pelabuhan dan bandara. Namun untuk bandara, Wahyu mendorong agar mengembangkan bandara yang sudah ada, bukan membangun bandara baru.
"Menurut saya pada akhirnya ketika sudah banyak penumpang, bandara eksisting (Bandara Sepinggan Balikpapan) harus diperlebar. Kalau bikin bandara baru sudah ada jalan tol ya ngapain," katanya.