Trenggono: Tak Ada Program 100 Hari, Itu Buat Menteri Baru

21 Oktober 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sakti Wahyu Trenggono tiba jelang Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sakti Wahyu Trenggono tiba jelang Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sakti Wahyu Trenggono kembali ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP). Kali ini oleh Presiden Prabowo Subianto untuk Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
ADVERTISEMENT
Kembali memimpin instansi yang sama, menurut Trenggono, dia tidak perlu lagi menyesuaikan diri, sehingga bisa langsung mengejar target kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan periode 2024-2029.
“Kalau dulu waktu pertama saya dilantik itu perlu waktu untuk kemudian saya belajar. Kalau sekarang ibaratnya mau balapan itu sudah start engine ya. Jadi sudah start engine terus kemudian kita tinggal melaju untuk mencapai yang kita cita-citakan,” kata Trenggono dalam Konferensi Pers Menteri KP 2024-2029 di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (21/10).
Sehingga, Trenggono mengatakan tidak ada target program 100 hari seperti yang dicanangkan oleh menteri baru pada umumnya.
"Jadi, kalau program 100 hari itu kalau menurut saya, buat menteri baru, saya sih menteri baru tapi stok lama," imbuh Trenggono.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Trenggono menjelaskan ada lima program yang menjadi fokus kinerjanya memimpin KKP selama lima tahun ke depan.
Pertama, dia berkomitmen untuk memperluas kawasan konservasi laut. Tujuannya untuk meningkatkan indeks kesehatan laut dan meningkatkan penyerapan karbon.
Luas kawasan konservasi pada 2024 hingga 2029 sebesar 32,5 juta hektare dengan potensi serapan karbon sebesar 76 juta tCO2eq. Sementara, saat ini luas kawasan karbon ada 29,8 juta hektare dengan estimasi serapan karbon 27,4 juta tCO2eq.
Dalam paparan tersebut juga dijelaskan, strategi yang akan diambil adalah dengan penetapan dan perlindungan kawasan konservasi melalui pendaftaran di International Maritime Organization IMO, pembangunan modeling pengelolaan kawasan konservasi terpadu untuk karbon storage.
Kemudian penyusunan ocean accounting, pembangunan sistem pengawasan dan monitoring berbasis satelit di kawasan konservasi secara periodik dan up-to-date. Lalu terakhir pembentukan model pendanaan Coral Bond.
ADVERTISEMENT
Selain memperluas kawasan konservasi laut, dalam lima program prioritas Kebijakan Ekonomi Biru untuk Indonesia Emas 2024, Trenggono juga memiliki program penanganan ikan terukur berbasis kuota.
Ketiga, pengembangan perikanan budidaya di laut, pasir, dan darat yang berkelanjutan. Keempat, pengawasan dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Kemudian terakhir, pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.