Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana membuka keran ekspor benih lobster . Padahal kebijakan ini pernah ditentang oleh menteri sebelumnya, yakni Susi Pudjiastuti.
ADVERTISEMENT
Susi Pudjiastuti kala itu melarang perdagangan benih lobster atau lobster di bawah ukuran 200 gram atau yang berupa benih. Susi juga meminta lobster bertelur tidak dijual-belikan keluar Indonesia. Beleid yang menaunginya adalah Peraturan Menteri Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penangkapan Lobster.
Tetapi, menurut Edhy, hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah budidaya lobster di level petambak.
"Kenapa enggak ambil langkah izinkan budi daya, kita berikan (izin) ekspor (benih lobster) dengan kuota," kata Edhy di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/12).
Edhy mengungkap alasan lebih lanjut. Baginya, selama ini banyak benih lobster yang ada di tangan para pedagang di Vietnam. Edhy mengatakan sekitar 80 persen benih lobster yang diterima importir negara itu berasal dari Indonesia.
Namun, pengiriman benih lobster ini tidak langsung diterbangkan dari Indonesia ke Vietnam, melainkan melalui Singapura. Alhasil, ketika sampai di Vietnam, benih lobster dilepas dengan harga Rp 139 ribu per ekor.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut Edhy, harga benih lobster yang dijual di level petambak dalam negeri hanya Rp 5.000 per ekor. Menurutnya, petambak dalam negeri akan menikmati nilai lebih seandainya benih lobster dijual setara harga yang disepakati importir Vietnam.
Meski begitu, Edhy memastikan petambak akan menyediakan stok lobster dewasa sebanyak 5 persen. Dia kemudian meminta ada kajian khusus terkait pengembangbiakkan lobster seandainya kebijakan ekspor diterapkan.
"Kita minta ini dijadikan putusan ilmiah. Bahwa lobster itu kalau tidak dipanen toh tumbuhnya 1 persen," ujarnya.