Usai Ditolak Ahok, Ini Kabar Terbaru soal Pembelian Startup Mobil Listrik Jerman

30 November 2021 10:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Setelah ditolak Ahok, ada kabar terbaru soal rencana BUMN membeli startup mobil listrik asal Jerman, StreetScooter. Rencana itu sendiri kabarnya akan dijalankan Indonesia Battery Corporation (IBC).
ADVERTISEMENT
IBC merupakan holding industri baterai kendaraan listrik yang dibentuk oleh 4 BUMN, salah satunya adalah PT Pertamina (Persero). Tiga BUMN lain yang memiliki saham IBC adalah MIND ID, PLN, dan Antam.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kepada kumparan sebelumnya mengungkapkan rencana itu akan dibahas dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina pada Kamis (25/11).
"Iya (rapatnya) jadi," kata Ahok dikonfirmasi kumparan, Senin (29/11), soal rapat pembahasan akuisisi StreetScooter.
Ditanya soal apakah dengan adanya rapat itu, maka rencana akuisisi startup mobil listrik asal Jerman itu akan terwujud? Ahok tak menjawab tegas. "Tidak juga," ujarnya.
Ilustrasi StreetScooter. Foto: www.streetscooter.com
Dia meminta informasi soal ini dikonfirmasi ke Kementerian BUMN. "Tanya ke Kementerian BUMN saja," tandas Ahok soal kesepakatan akhir rencana akuisisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Ahok mengungkapkan, mengetahui rencana akuisisi startup mobil listrik asal Jerman, SteetScooter, dari paparan anak usaha Pertamina, yaitu PT Pertamina Power Indonesia (PPI). Perusahaan tersebut merupakan Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE).
Dia menolak rencana akuisisi itu karena selain dinilai kemahalan, juga tujuannya untuk menembus pasar mobil listrik Amerika Serikat dan China, dianggap tidak masuk akal. Lebih dari itu, rencana ini menurut Ahok berpotensi merugikan negara.
"Judgement beli pabrik mobil listrik Jerman, saya mesti tanya dulu. Kenapa mesti beli mobil listrik Jerman untuk angkut barang misalnya? Saya harus mikir. Saya dengar IBC ini mau beli pabrik mobil listrik di Jerman ini. Itu PPI pernah paparan ke kami di Dekom (Dewan Komisaris Pertamina). Saya bilang narasinya apa mesti beli mobil listrik di Jerman? (Katanya) supaya kita bisa masuk ke pasar Amerika, China. Itu yang saya bilang hati-hati," kata Ahok dalam akun YouTube Panggil Saya BTP.
ADVERTISEMENT