Usai Dukung Perangi Hamas, Elon Musk Disebut Media Israel Tokoh Beracun

28 November 2023 19:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bos X Elon Musk menemui PM Israel, Benjamin Netanyahu dan mendukung serangan ke Hamas. Foto: Kantor Berita Israel
zoom-in-whitePerbesar
Bos X Elon Musk menemui PM Israel, Benjamin Netanyahu dan mendukung serangan ke Hamas. Foto: Kantor Berita Israel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Media terkemuka Israel, Haaretz, menyebut bos media sosial X Elon Musk sebagai toxic mogul atau tokoh beracun. Pernyataan sinis Haaretz dilontarkan, justru setelah Elon Musk menyatakan dukungan terhadap Israel untuk memerangi Hamas.
ADVERTISEMENT
Pengusaha teknologi sekaligus orang terkaya di dunia itu, menyuarakan dukungan untuk Israel usai bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, Senin (27/11).
“Pada akhirnya menghentikan propaganda yang meyakinkan orang untuk terlibat dalam, Anda tahu pembunuhan,” kata Musk. Reuters juga melaporkan, setelah mendengar Netanyahu mengatakan Hamas harus dihancurkan, Musk merespons dengan kalimat, “tidak ada pilihan.”
Haaretz sendiri mengecam pertemuan Netanyahu yang dengan tangan terbuka menerima kedatangan Elon Musk. Apalagi kemudian keduanya mengunjungi lokasi bekas serangan Hamas di wilayah Israel.
CEO Tesla Elon Musk menghadiri Forum Wawasan Kecerdasan Buatan (AI) bipartisan untuk seluruh senator AS yang diselenggarakan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (D-NY) di US Capitol di Washington, AS. Foto: Leah Millis/REUTERS
Kecaman keras itu ditulis jurnalis Haaretz, Ben Samuels, yang merupakan koresponden untuk liputan Amerika Serikat (AS), berbasis di Washington.
"Menyambut tokoh beracun tersebut (Elon Musk) dengan tangan terbuka dan mengajaknya berkeliling di lokasi pembantaian yang telah diremehkan dan ditolak dalam pengawasannya terhadap X/Twitter seharusnya menjadi noda bagi warisan Netanyahu," tulis Ben Samuels.
ADVERTISEMENT
Sambutan hangat Netanyahu kepada Elon Musk dinilai berlebihan, layaknya pemimpin negara menyambut pahlawan. Padahal selama ini pendiri Tesla dan SpaceX itu mendorong sikap anti-semitis/anti-Yahudi. Dia juga menolak sensor di X terhadap pernyataan dan pandangan itu.
Sikap tersebut membuat sejumlah brand terafiliasi Israel, menghentikan iklan di media sosial X . Sebut saja IBM, Apple, dan Disney. Selain itu juga ada Amazon, Coca-Cola dan Microsoft. Kaburnya para pengiklan itu bisa membuat X kehilangan pendapatan USD 75 juta atau Rp 1,1 triliun.