Usai Trump Ditembak, Harga Emas Dunia Diperkirakan Melesat ke USD 2.550/Troy Ons

14 Juli 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Secret Service langsung bergerak begitu terjadi penembakan dalam kampanye Donald Trump di  B utler Farm Show di Butler, Pennysilvania, Sabtu (13/7/2024). Foto: Reuters/Brendan McDermid
zoom-in-whitePerbesar
Secret Service langsung bergerak begitu terjadi penembakan dalam kampanye Donald Trump di B utler Farm Show di Butler, Pennysilvania, Sabtu (13/7/2024). Foto: Reuters/Brendan McDermid
ADVERTISEMENT
Aksi penembakan terhadap Donald Trump saat kampanye sebagai Calon Presiden Amerika Serikat membuat harga emas dunia diprediksi melejit. Trump ditembak di Pennsylvania, Sabtu (13/7) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan usai kejadian penembakan yang membuat Trump terluka di bagian telinga kanan, harga emas dunia di pasar global diperkirakan naik ke rekor tertinggi USD 2.500 hingga USD 2.550 per troy ons. Per Jumat (12/7), berdasarkan situs emas goldprice.org, harga emas global di posisi USD 2.411,67 per troy ons.
"Emas dunia kemungkinan besar akan lampaui batas USD 2.500 di akhir 2024 pasca penembakan terhadap Trump saat kampanye di AS," katanya saat dihubungi, Minggu (14/7).
Kata Ibrahim, walaupun Trump masih bisa selamat dari insiden penembakan, kejadian ini mengindikasikan perpolitikan di AS makin memanas. Nilai tukar dolar AS akan melemah dan membuat investor besar beralih membeli emas dalam jumlah besar karena dianggap instrumen investasi yang lebih aman (safe haven).
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang akan membuat harga emas makin berkilau adalah keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve, yang akan tetap menurunkan suku bunga acuan sebanyak 2 kali setelah melihat data inflasi inti terus turun. Bahkan jika ekonomi AS terus membaik, Fed bisa saja menurunkan suku bunga acuan hingga 3 kali.
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Di sisi lain, pergerakan harga emas dunia juga sangat dipengaruhi terhadap perang dagang antara China dan Uni Eropa di mana benua putih itu menerapkan bea impor mobil listrik, salah satunya ke China, hingga 18 persen.
China, menurut Ibrahim, dipastikan akan membalas aksi Uni Eropa. Kondisi ini yang akan membuat harga emas semakin menanjak.
'Ini yang membuat harga emas cenderung mengalami penguatan signifikan. Kalau harga emas bisa naik ke level USD 2.489 per troy ons, ada kemungkinan besar harga emas akan sentuh rekor tertinggi di USD 2.550 per troy ons," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, harga emas Antam juga terus merangkak naik. Pada Sabtu (13/7), melesat ke Rp 1,4 juta per gram.