Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rasio utang per akhir November 2019 tersebut mencapai 30,03 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 29,91 persen terhadap PDB.
Berdasarkan data APBN KiTa, Kamis (19/12), komposisi utang pemerintah didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN), yang mencapai Rp 4.044,27 triliun. Secara rinci, SBN berdenominasi rupiah mencapai Rp 2.978,74 triliun dan SBN berdenominasi valas sebesar Rp 1.065,53 triliun.
Sementara itu, utang yang berasal dari pinjaman sebesar Rp 770,04 triliun, terdiri dari utang pinjaman dalam negeri sebesar Rp 8,09 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 761,95 triliun.
Sementara itu, utang baru yang diterbitkan pemerintah sejak awal tahun ini hingga akhir November 2019 sebesar Rp 442,92 triliun, tumbuh 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 361,91 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun bunga utang yang telah dibayar pemerintah hingga akhir November 2019 sebesar Rp 267,6 triliun, mencapai 97 persen dari target dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 275,89 triliun. Pembayaran bunga utang ini tumbuh 6,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.