Wamen BUMN: BSI Masih Dalam Diskusi untuk Biayai Proyek Smelter

15 Februari 2023 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka suara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir bank-bank dalam negeri enggan membiayai pembangunan smelter dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Wamen yang akrab dipanggil Tiko itu mengatakan, khusus untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) harus meningkatkan pembiayaan syariah untuk memanfaatkan pertumbuhan baru serta sektor yang sedang berkembang, seperti hilirisasi mineral, infrastruktur dan ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle) atau EV.
“Belum (kucurkan dana), tadi baru wacana (BSI) mendiskusikan strukturnya seperti apa, dan model pembiayaan seperti apa. Kita model dan cari keuntungannya seperti apa. Hari ini baru sifatnya diskusi,” ujar Tiko saat ditemui di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (15/2)
Tiko menilai seringkali proyek jangka panjang didanai oleh bank konvensional tidak sesuai. Ekosistem kendaraan listrik membutuhkan pembayaran dan pembiayaan dalam jangka panjang.
Bank Syariah Indonesia gelar BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (15/2/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Tiko menyebut, diskusi melalui Global Islamic Finance Summit yang digelar BSI ini akan mendengar kebutuhan para pelaku usaha. BSI akan mencermati struktur proyek green finance seperti smelter, pabrik baterai kendaraan listrik, dan refining nikel.
ADVERTISEMENT
"Seperti apa strukturnya, apakah sesuai dengan model. Yang penting adalah funding-nya ada dan tenor yang sesuai, misalnya 7 tahun atau bahkan 12 tahun,” katanya.
Dirinya juga menegaskan, perbankan syariah dalam ekosistem BUMN berpeluang menjadi katalis dalam mendorong sektor baru yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang serta struktur pembiayaan yang tepat.
“Kita ingin sosialisasi struktur syariah sebagai paling tepat untuk pembiayaan infrastruktur jangka panjang terutama BUMN misal jalan tol, kereta api, pembangkit listrik cocok dibiayai oleh bank syariah. Cuma memang di Indonesia masih banyak yang belum memahami struktur seperti apa yang bisa tepat sasaran sesuai jenis asetnya dan comply dengan syariah base-nya,” tuturnya.
Wamen BUMN berharap mulai ada sindikasi-sindikasi syariah dalam empat bulan ke depan sesuai proyek yang memiliki pembiayaan jangka panjang serta bermanfaat untuk masyarakat luas.
ADVERTISEMENT