Wamen BUMN: Usai Merger, Pelindo Jadi Operator Peti Kemas Terbesar ke 8 di Dunia

1 September 2021 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana aktivitas kendaraan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
zoom-in-whitePerbesar
Suasana aktivitas kendaraan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
ADVERTISEMENT
Penggabungan BUMN Pelabuhan yakni Pelindo I, II, III, dan IV sudah diumumkan. Jika tak ada aral melintang, merger akan dilakukan pada 1 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Wakil Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, langkah merger tersebut akan menjadikan Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke 8 di dunia, dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.
"Kita punya visi agar dengan integrasi ini bisa menyatukan seluruh pelabuhan peti kemas di Pelindo, itu akan mencapai skala 16 juta TEUs yang merupakan pelabuhan peti kemas terbesar ke 8 di dunia," ujar Kartika dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9).
"Ini tentunya menjadi salah satu tujuan utama agar kita bisa memiliki integrasi pelabuhan yang berskala global dan bisa bersaing di global," tambah pria yang disapa Tiko tersebut.
Dalam rancangan penggabungan, Pelindo II akan menjadi Perusahaan Penerima Penggabungan. Sementara Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi. Nantinya entitas hasil merger akan menggunakan PT Pelabuhan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan, salah satu visi dari merger ini memang ingin menjadikan Pelindo sebagai operator pelabuhan kelas dunia.
Ilustrasi peti kemas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Visi Pelindo bersatu adalah untuk menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia. Kelas dunia artinya itu standar pelayanan," ujar Arif.
Menurut Arif, nantinya setelah merger resmi dilakukan, Pelindo akan melakukan transformasi demi memenuhi target sebagai operator pelabuhan kelas dunia. Adapun transformasi tersebut akan dilakukan dengan cara peningkatan standar kualitas operasional pelabuhan dengan memanfaatkan teknologi digital.
Kemudian, peningkatan kualitas layanan berbasis pelanggan (customer centric). Selain itu Pelindo juga akan melakukan pengembangan suistainable ports dan persiapan ekspansi regional.
Tidak hanya itu, menurut Arif pihaknya juga akan melakukan penguatan ekosistem logistik, efisiensi supply chain maritim dan peningkatan value perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Pelindo ke depan akan memiliki kontrol dan kendali strategis yang lebih baik. Pengembangan perencanaan akan menjadi lebih holistik untuk jaringan pelabuhan, yang akhirnya akan menurunkan biaya logistik," ujarnya.