Warteg Kharisma Bahari Raup KUR Rp 1 Miliar, Dipuji Sri Mulyani hingga Airlangga

10 Agustus 2023 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warteg Kharisma Bahari Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warteg Kharisma Bahari Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok usaha franchise Warteg Kharisma Bahari memperoleh gelontoran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1 miliar. Bisnis kuliner UMKM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia itu pun, menuai pujian dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Airlangga mengapresiasi penyaluran KUR hingga Rp 1 miliar dari BNI kepada Warteg Kharisma Bahari.
“Saya juga mengapresiasi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Warteg Kharisma Bahari yang anggotanya seribu. Anggotanya sewu, Bapak, Ibu. Warung tegal dikenal sebagai salah satu penopang kebutuhan masyarakat Jabodetabek," kata Airlangga dikutip Kamis (10/8).
Kepada Asosiasi Warteg Kharisma Bahari, Menko Perekonomian berharap kredit tersebut dimanfaatkan untuk usaha produktif. Dengan begitu skala usaha para pengelola warteg dapat meningkat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di acara penghargaan penyalur KUR terbaik 2022, Rabu (9/8). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Sementara itu Sri Mulyani menyatakan, keberadaan skema kredit seperti KUR mempermudah UMKM untuk mengakses pembiayaan yang bisa dimanfaatkan guna memperbesar usaha.
"Siapa yang hobi makan di Warteg? Pasti banyak kan?!" tanya Sri Mulyani di acara penganugerahan penghargaan penyalur KUR terbaik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu hingga akhir Semester I Tahun 2023, skema baru KUR telah mendorong peningkatan jumlah debitur baru dan debitur graduasi. Sehingga makin banyak UMKM yang dapat mengakses KUR dan skala usahanya berhasil naik kelas.
Penyaluran KUR juga terus meningkat, yang ditunjukkan dengan total penyaluran Kredit Usaha Rakyat per 31 Juli 2023 sebesar Rp 126,63 triliun yang diberikan kepada 2,3 juta debitur. Sementara kredit bermasalah atau NPL (non-performing loan) berada di level 1,63 persen.