WIKA Realty Ambil Alih Pengelolaan Hotel BUMN Anak Usaha Garuda Hingga Pegadaian

23 Agustus 2021 9:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jual beli saham antara PT Hotel Indonesia Natour (Persero) dengan Wika Realty sebagai Holding BUMN Hotel. Foto: Wika Realty
zoom-in-whitePerbesar
Jual beli saham antara PT Hotel Indonesia Natour (Persero) dengan Wika Realty sebagai Holding BUMN Hotel. Foto: Wika Realty
ADVERTISEMENT
Anak usaha BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yakni PR Wika Realty akan mengambil alih pengelolaan hotel milik anak-anak usaha BUMN. Total ada 21 hotel yang akan dikelola Wika Realty, termasuk yang saat ini ada di bawah anak usaha Garuda Indonesia, Pegadaian, hingga PT Hotel Indonesia Natour (Persero).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterbukaan informasi, 21 hotel yang diambil alih Wika Realty itu masing-masing 11 hotel dari PT Hotel Indonesia Natour (Persero), 1 hotel yang berasal dari PT Aerowisata (anak usaha Garuda Indonesia), dan 9 hotel dari PT Pegadaian (Persero).
"Intinya Perseroan agar menunjuk WIKA Realty untuk melakukan integrasi dan peningkatan bisnis hotel BUMN melalui inbreng saham, akuisisi atau kombinasi inbreng saham dan akuisisi," tulis Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dikutip Senin (23/8).
Hal itu sesuai dengan Surat Kementerian BUMN Nomor S-955/MBU/10/2020 tertanggal 26 Oktober 2020 (“Surat Kementerian BUMN No 955”) perihal Aspirasi Pemegang Saham tentang Integrasi dan Peningkatan Nilai Hotel BUMN.
Tamansari Skyhive, gedung di Jakarta Timur yang dikelola Wika Realty sebagai hotel/apartemen. Foto: Wika Realty
Hotel-hotel di bawah PT Hotel Indonesia Natour (Persero) sendiri yakni, Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Bali Beach, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Beach Resort, Inna Tretes Hotel & Resort, Inna Parapat Hotel & Resort, Inna Sindhu Beach Hotel & Resort, dan Inna Bali Heritage Hotel.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dari PT Aerowisata yakni PT Senggigi Pratama Internasional. Sementara 9 hotel di bawah Pegadaian, sebelumnya dikelola, yakni Pesonna Makassar, Pesonna Pekanbaru, Pesonna Gresik, Pesonna Surabaya, Pesonna Semarang, Pesonna Tegal, Pesonna Pekalongan, Pesonna Tugu Yogyakarta, dan Pesonna Malioboro Yogyakarta.
Untuk mengambil alih pengelolaan 21 hotel tersebut, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA selaku induk Wika Realty, telah melakukan sejumlah langkah. Yakni pertama, WIKA telah melakukan tambahan penyertaan saham ke dalam Wika Realty sebesar Rp 775 miliar. Dana ini sebagian digunakan untuk pembayaran atas pembelian aset hotel Pegadaian. Sebagian lagi untuk pengambilalihan saham secara tunai pada PT Hotel Indonesia Group (HIG), PT Senggigi Pratama Internasional, dan nantinya PT Hotel Indonesia Properti.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan HIG, Wika Realty telah melakukan akuisisi saham milik PT Patra Jasa di HIG untuk mengoperasikan dan mengelola hotel-hotel yang diintegrasikan.
Gedung Wijaya Karya Foto: instagram/@ptwijayakarya
Terkait dengan akuisisi Senggigi Pratama, Wika Realty telah melakukan tukar saham dengan induk usaha Senggigi, PT Aero Wisata, ditambah pembayaran tunai.
Terkait dengan hotel milik Pegadaian, Wika Realty telah melakukan pembelian sembilan aset hotel Pegadaian dan aset FF & E milik PT Pesonna Jaya Indonesia.
Langkah selanjutnya, Wika Realty akan melakukan akuisisi saham di Hotel Indonesia Properti milik PT Hotel Indonesia Natour dengan cara tukar saham dan pembayaran tunai. Saham Hotel Indonesia Properti juga akan dibeli dari Koperasi Karyawan Grand Bali Beach.
Total transaksi untuk mengintegrasikan sebelas hotel ini akan bernilai Rp 3,22 triliun. WIKA menyebut, nilai transaksi ini tidak material karena sekitar 19,20 persen dari ekuitas perusahaan yang sebesar Rp 16,79 triliun.
ADVERTISEMENT
Dengan masuknya pengelolaan bisnis hotel anak-anak BUMN ke dalam Wika Realty, maka WIKA akan mendapat tambahan aset. Karena WIKA merupakan pemilik 94,24 persen saham Wika Realty.