Ditegur FIFPro, PSSI Segera Diskusikan Pemotongan Gaji dengan para Pemain Liga 1

11 April 2020 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Wander Luiz saat melawan Persela Lamongan. Foto: dok. LIB
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Wander Luiz saat melawan Persela Lamongan. Foto: dok. LIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PSSI menyatakan bahwa mereka bakal segera mendiskusikan pemotongan gaji dengan para pemain Liga 1 dan Liga 2 2020.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, opsi tersebut telah lebih dulu ditetapkan lantaran Liga 1 2020 ditunda akibat pandemi virus corona. Kebijakannya adalah membolehkan klub-klub cuma membayar maksimal 25 persen gaji.
Akan tetapi, para pemain tak dilibatkan dalam putusan tersebut. Hal ini mendapat sorotan tajam dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).
“Nanti akan kami undang untuk membicarakannya bersama. Saya rasa pemain pun menyadari kesulitan klub saat ini,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Sumantri, dilansir Antara.
Pemain Persija Jakarta dan Bhayangkara FC melakukan salam siku usai pertandingan Liga 1 2020 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (14/3). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Belakangan, PSSI juga mendapat surat dari FIFPro. FIFPro meminta penjelasan soal mengapa keputusan tersebut dikeluarkan tanpa berdiskusi dengan para pemain, dalam hal ini APPI.
“Pemangku kepentingan yang paling terpengaruh dengan keputusan PSSI ini tidak diikutsertakan dalam diskusi," tulis FIFPro yang ditandatangani Direktur Legal, Roy Vermeer.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak sejalan dengan praktik di tingkat internasional, di mana FIFPro selalu berdialog dengan FIFA dan AFC. Oleh karena itu kami tidak dapat menerima langkah ini,” lanjut mereka.
Terkait surat tersebut, PSSI berkilah bahwa masalahnya terletak pada komunikasi saja. Namun, perlu dicatat bahwa bukan cuma FIFPro atau pun APPI yang menyoroti mereka.
Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI. Foto: Dok. PSSI
Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda juga mengemukakan hal serupa dalam rapat dengar pendapat umum pada Rabu (8/4) yang diikuti beberapa perwakilan federasi.
"Kami ingin kebijakan menyangkut soal nasib pemain dimusyawarahkan oleh PSSI secara tripartit dengan klub dan pemain," ujar Syaiful.
"Faktanya ada klub yang hanya membayar 10 persen gaji. Saya kasihan karena pemain sepak bola kita dan keluarganya bisa kesulitan,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
Hingga kini belum jelas kapan PSSI akan melakukan diskusi dengan para pemain. Namun, Syaiful memberi usul agar diskusi setidaknya bisa digelar sebelum 24 April mendatang.