Erick Thohir Ancam Penjarakan Wasit Kotor: Ada Satgas Mafia Bola, Laporkan

28 September 2023 6:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk PSSI di Menara Danareksa, Jakarta, pada Rabu (20/9). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk PSSI di Menara Danareksa, Jakarta, pada Rabu (20/9). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kinerja wasit Indonesia masih terus menjadi sorotan. Ketum PSSI, Erick Thohir, kembali memberikan tanggapannya. Kali ini, ia tegas mengancam akan memenjarakan wasit yang 'kotor' alias terlibat permainan uang. Ia mendorong berbagai pihak melapor ke Satgas Mafia Bola.
ADVERTISEMENT
Persija Jakarta dan PSM Makassar merasa dirugikan oleh kinerja wasit saat masing-masing bertanding pada pekan ke-13 Liga 1 2023/24. 'Macan Kemayoran' ditahan Bali United 1-1 di Stadion Patriot pada Minggu (24/9), sedangkan 'Juku Eja' ditekuk Borneo FC 0-1 di Stadion Segiri.
Kedua pelatih marah saat konferensi pers pascalaga. Thomas Doll kesal karena Persija tak mendapat hadiah penalti usai merasa pemainnya jelas dilanggar, sementara Bernardo Tavares geram usai timnya dihukum penalti.
Itu hanya dua contoh kasus di Liga 1. Belum lagi di Liga 2 juga ada kontroversi. Menanggapi soal wasit pada momen PSSI Partner Summit di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (27/9), Erick menegaskan bahwa perubahan butuh waktu, tetapi mengaku tak segan menindak wasit yang 'kotor'.
Kapten Madura United Fachruddin Wahyudi Aryanto berdiskusi dengan wasit saat pertandingan Liga 1 melawan Persipura Jayapura di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (21/2/2022). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
"Wasit itu juga manusia. Kami sudah dorong wasit itu ada BPJS Kesehatan. Terjamin. Belum pernah ada selama berinvestasi. Pendanaan buat wasit, ya, maksudnya secara dia meniup sudah standar yang bagus. Bahkan di liga sendiri akan buat ranking wasit. Kalau ternyata wasitnya masih kotor, ya, kami penjarakan," katanya kepada awak media.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami beri kesempatan, tapi jangan begini. Jangan saling tuduh-tuduh tetapi enggak ada bukti. Buktikan. Sekarang kita sudah punya Satgas Mafia Bola. Ya ada Pak Maruarar Sirait, tokoh politik yang keras. Ada Najwa Shihab, ada Akmal Marhali, ada Pak Ardhan. Mereka bisa punya hotline sekarang."
"Saya pun siap dipanggil sama Satgas kalau ada kecurangan saya. Artinya sekarang publik diberi akses. Jadi kalau tadi media ada laporan, laporin ke satgas. Apalagi satgas ini sudah bekerja sama, dengan polisi karena kita mau serius membangun ini. Jadi jangan hanya rumor. Saya mendorong laporkan," tambahnya.
Teranyar, Satgas Mafia Bola Polri menetapkan 6 orang tersangka kasus match fixing pada pertandingan di Liga 2. Para tersangka diduga bekerja sama untuk mengatur pertandingan dengan maksud memenangkan salah satu tim.
ADVERTISEMENT
"Diketahui terdapat wasit yang terindikasi terlibat dalam praktik match fixing pada pertandingan Liga 2 antara klub 'X' melawan klub 'Y' pada November 2018," ujar Wakabareskrim Polri sekaligus Ketua Satgas Antimafia Bola, Irjen Asep Edi Suheri, dalam jumpa pers, Rabu (27/9).
Jumpa pers pengungkapan kasus match fixing Liga 2 di Bareskrim Polri, Rabu (27/9/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Atas temuan itu, penyidik kemudian menerbitkan laporan polisi model A. Kemudian melakukan pemeriksaan terhadap 15 saksi. Para tersangka itu berinisial K selaku liaison officer (LO) wasit dan A selaku kurir pengantar uang. Mereka diduga telah memberi suap.
"Dari hasil penyidikan, penyidik telah memperoleh bukti yang cukup, maka ditetapkan 6 orang tersangka," kata Asep.