Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Finalis Euro 2020 Sama-sama Kotor: Inggris & Italia Akan Adu Diving
9 Juli 2021 18:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:58 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Italia dan Inggris melaju ke final Euro 2020 dengan diselingi kontroversi. Pasukan Roberto Mancini menjadi sorotan saat menghadapi Belgia di perempat final karena ulah Ciro Immobile yang berakting cedera di kotak penalti, meski tak digubris wasit.
Itu menandakan seolah Italia siap mengerahkan segala cara demi memenangi pertandingan. Namun di sisi lain, Inggris juga menuai kontroversi.
Ini terkait gol kedua Inggris ke gawang Denmark di semifinal Euro 2020 yang dicetak Harry Kane. Gol itu diawali oleh penalti kontroversial yang dipicu pelanggaran terhadap Raheem Sterling.
Sejumlah pencinta sepak bola boleh jadi kemudian turun ke dalam perdebatan tentang tim mana yang paling kotor di antara dua finalis Euro 2020. Namun, salah seorang eks penggawa Inggris, Chris Sutton, menggambarkan bahwa tidak ada yang suci di antara mereka.
ADVERTISEMENT
"Menjelang final hari Minggu (11/7/2021 waktu setempat), kita akan mendengar tentang bagaimana para ofisial perlu mewaspadai permainan Italia. Bagaimana mereka suka menjatuhkan diri ke tanah, tetapi bagaimana mereka akan bereaksi marah dan mengelilingi wasit jika tindakan seperti itu bertentangan dengan mereka," tulisnya di kolom Daily Mail.
"Namun, kami orang Inggris bukanlah malaikat. Jika [pemain] kami merasakan kontak, kami akan jatuh seperti siapa pun. Saya melakukannya sebagai striker pada suatu kesempatan dan Harry Kane kini melakukannya. Dia adalah pemain kami yang paling banyak dilanggar di Euro ini, diikuti Sterling dan Jack Grealish," lanjut pemilik satu cap bersama Inggris ini.
Lebih lanjut, Sutton memprediksi bahwa Sterling akan menjadi pemain yang akan mudah jatuh di final Euro 2020. Intinya, dua tim ini berpotensi sama-sama bermain kotor.
ADVERTISEMENT
"Di BBC Radio 5 Live, kami memainkan 'Permainan Simulasi', kami memahkotai pemenang diving yang berbeda setiap pekan. Kami tidak pernah kekurangan pilihan di Premier League. Ini terjadi pekan demi pekan. Jadi, ya, orang Italia membeli pelanggaran, tetapi kami juga," pungkasnya.
***