Gasperini Kesal Pengakuannya soal COVID-19 Terlalu Dibesar-besarkan

5 Juni 2020 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. Foto: Reuters/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. Foto: Reuters/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, kesal. Ia menyebut bahwa pengakuan soal dirinya yang sempat mengidap COVID-19 ini terlalu dibesar-besarkan.
ADVERTISEMENT
Kepada La Gazzetta dello Sport, Gasperini mengaku bahwa ia pernah mengidap COVID-19. Ia bahkan merasa tidak fit pada hari pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019/20 melawan Valencia di Mestalla.
Pengakuannya ini membuat Valencia berang. Mereka menyebut bahwa tindakan Gasperini ini membahayakan banyak orang. Menteri Kesehatan Wilayah Valencia pun berkomentar bahwa Gasperini adalah sosok yang tidak bertanggung jawab.
Bahkan, ada kabar yang menyebut bahwa UEFA akan menginvestigasi tindakan Gasperini ini. Terus-terusan diserang, Gasperini pun angkat bicara. Ia menyebut bahwa pengakuannya ini terlalu dibesar-besarkan.
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
"Saya kesal. Saya merasa disudutkan ketika pengakuan saya ini (soal dirinya pernah terkena COVID-19) terlalu dibesar-besarkan," ujar Gasperini, dilansir Football Italia.
"Saya sudah mengikuti semua protokol yang ada. Saya menjalani masa karantina. Saya memang tidak melakukan tes swab, tetapi hasil tes darah saya pada Mei menunjukkan saya pernah terkena COVID-19," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tuttosport sempat membuat hitung-hitungan perihal kapan Gasperini terkena virus corona. Dari hasil hitungan itu, mereka memprediksi bahwa Gasperini dan kiper Atalanta, Marco Sportiello, terpapar virus corona di Valencia, bukan di Bergamo.
Hal ini diperkuat oleh asumsi Gasperini bahwa 10 Maret adalah awal dari gejala yang ia alami. Sepulangnya dari Valencia, ia beristirahat selama dua hari dan kembali sehat. Pada 14 Maret, ia bahkan sanggup berlari 10 km di atas treadmill selama satu jam.
"Jika mengingat kembali, saya bisa memprediksi bahwa 10 Maret adalah periode ketika semuanya bermula. Saat itu, saya merasa tidak enak badan, tetapi saya tidak memiliki demam atau masalah pernapasan," ujar Gasperini.
"Saat saya pergi dari Bergamo, saya baik-baik saja. Kesal juga rasanya melihat pengakuan ini terlalu dibesar-besarkan," ujar Gasperini.
ADVERTISEMENT
Laga Atalanta versus Valencia di ajang Liga Champions memang menuai kontroversi, bahkan sejak leg pertama. Pertandingan itu diduga sebagai sumber terbesar merebaknya virus corona di Italia.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!