Gol Defleksi Liverpool yang Bikin Mourinho Keki

17 Desember 2018 6:45 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho memimpin Manchester United saat menghadapi Liverpool. (Foto: Carl Recine/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho memimpin Manchester United saat menghadapi Liverpool. (Foto: Carl Recine/Reuters)
ADVERTISEMENT
Bukan Jose Mourinho namanya jika tak menyelipkan pembelaan ketika timnya menderita kekalahan. Ya, pria Portugal ini memang selalu memiliki alasan, termasuk ketika merespons kekalahan Manchester United dari Liverpool dengan skor 1-3, Minggu (16/12/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Mengacu statistik versi situs resmi Premier League, United kalah segalanya. Mereka cuma menguasai 35,7 persen permainan dan melepaskan 2 tembakan ke gawang dari 6 upaya. Bandingkan dengan Liverpool yang mencatatkan 36 percobaan yang 11 di antaranya menuju target.
Di tengah dominasi Liverpool, Mourinho sendiri mengaku sempat menangkap secercah harapan untuk meraup tripoin. Asa tersebut hadir setelah Jesse Lingard mencetak gol pada menit ke-33 untuk membalas keunggulan Liverpool via Sadio Mane sembilan menit sebelumnya.
Xherdan Shaqiri merayakan gol Liverpool ke gawang Manchester United. (Foto: Phil Noble/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Xherdan Shaqiri merayakan gol Liverpool ke gawang Manchester United. (Foto: Phil Noble/Reuters)
Adalah Xherdan Shaqiri yang memupuskan harapan Mourinho. Pemain Swiss yang masuk sebagai pengganti ini mencetak dwigol dengan skenario mirip. Bola sempat membentur pemain lain sebelum berbelok arah hingga mengecoh penjaga gawang David de Gea.
"Tim terkuat menang hari ini. Masalahnya, Liverpool meraih kemenangan dalam periode ketika mereka tak lebih kuat daripada kami," ucap Mourinho sebagaimana dilansir oleh BBC.
ADVERTISEMENT
"Sempat muncul momen ketika intensitas Liverpool meredup. Bek mereka sampai harus melakukan tembakan dari jarak 30-40 meter karena tak mampu menemukan ruang. Di situlah, kami mendapatkan momentum untuk meraih kemenangan.
"Kemudian, kami menderita kebobolan dalam situasi yang sebetulnya bisa diantisipasi David de Gea, tetapi bola membentur pemain. Kami kalah karena 2 gol defleksi," tuturnya.
Jose Mourinho memberikan bola kepada Andrew Robertson dalam laga Liverpool vs Manchester United. (Foto: Carl Recine/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho memberikan bola kepada Andrew Robertson dalam laga Liverpool vs Manchester United. (Foto: Carl Recine/Reuters)
Meski mendiskreditkan gol-gol penentu kemenangan Liverpool, Mourinho tetap melayangkan pujian untuk permainan sang lawan. Diakui oleh eks pelatih Real Madrid dan Chelsea ini bahwa The Reds memang memiliki banyak keunggulan dibandingkan anak-anak asuhnya.
Salah satu yang disorot Mourinho yakni menyoal kekuatan jasmani. Liverpool, menurut dia, berisikan pemain-pemain dengan fisik serta kecepatan mumpuni. Sementara itu, United dianggap kerap terhambat karena sejumlah pemain dengan tubuh rapuh, termasuk Chris Smalling yang batal jadi starter karena cedera menjelang sepak mula.
ADVERTISEMENT
"Liverpool bisa berlari dengan kecepatan 200 mil per jam. Saya sampai merasa lelah ketika melihat Andrew Robertson. Dia bisa berlari 100 meter setiap menit dan inilah kualitas yang dimiliki Liverpool," ucap Mourinho.