Iwan Bule Kabur Lewat Pintu Belakang Usai Beri Keterangan ke TGIPF Kanjuruhan

11 Oktober 2022 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
37
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan (Iwan Bule), di acara Pembukaan Mola Elite Pro Academy (EPA) U-16 dan U-18 2022 di Lapangan A Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 15 Agustus 2022. Foto: Alif Zaky Assidiqi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan (Iwan Bule), di acara Pembukaan Mola Elite Pro Academy (EPA) U-16 dan U-18 2022 di Lapangan A Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 15 Agustus 2022. Foto: Alif Zaky Assidiqi/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menghadiri undangan TGIPF Tragedi Kanjuruhan untuk diskusi pada Selasa (11/10). Pria yang akrab dikenal Iwan Bule itu melakukan 'gocekan' di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Rombongan PSSI mulai datang ke Kemenko Polhukam pada pukul 11:15 WIB. Anggota Komite Eksekutif (Exco), Ahmad Riyadh; Wakil Ketua Umum, Iwan Budianto; Ketua Komisi Disiplin, Erwin Tobing; dan Sekjen PSSI, Yunus Nusi, terlihat turun dari bus lebih dulu.
Yunus kemudian memberikan keterangan kepada wartawan. Sementara itu, Iwan Bule yang ditemani istrinya kemudian berjalan melenggang masuk ke Gedung Utama Kemenko Polhukam.
Diskusi antara PSSI dan TGIPF berlangsung lama. Rombongan PSSI baru keluar dari gedung utama pada pukul 15:25 WIB. Pada saat ini, Iwan Bule kembali melakukan 'gocekan'-nya.
Iwan Bule diketahui meninggalkan Gedung Utama Kemenko Polhukam melalui pintu belakang. Pasalnya, Riyadh, Yunus, dan Erwin yang keluar dari pintu gedung utama dan memberikan keterangan kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Riyadh mengungkapkan mendapatkan banyak masukan dari TGIPF dalam diskusi tersebut.
Ketua PSSI Iwan Bule dan sejumlah anggota PSSI saat rapat bersama TGIPF, Selasa (11/10/2022). Foto: Hedi/kumparan
"PSSI hadir memenuhi panggilan untuk rapat dengan TGIPF. Di situ banyak masukan-masukan yang diberikan, juga ada konfirmasi-konfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI mulai sebelum pertandingan, perencanaan pertandingan, sampai terjadinya tragedi tersebut," tutur Riyadh.
"Di situ ada masukan-masukan, banyak harus a, b, c nanti kami rumuskan bersama. Dari tim ada rumusan yang akan direkomendasikan dengan kami untuk memperbaiki nanti dengan tim kepolisian dan FIFA," sambungnya.
Tragedi Kanjuruhan menelan ratusan korban jiwa dan luka-luka. Insiden tersebut pecah usai duel Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober lalu.