Karena Cedera, Douglas Costa Sempat Ingin Pensiun Dini

26 Mei 2020 17:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Juventus Douglas Costa berebut bola dengan pemain AC Milan Leo Duarte di Stadion Juventus Allianz, Turin. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Juventus Douglas Costa berebut bola dengan pemain AC Milan Leo Duarte di Stadion Juventus Allianz, Turin. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Cedera terus berusaha menghentikan langkah Douglas Costa. Musim ini saja, pemain depan Juventus tersebut telah melewatkan 17 pertandingan karena cedera otot dan hamstring. Costa mengaku, situasi sulit ini sempat membuatnya ingin pensiun dini.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang pada akhirnya membuat Costa tetap bermain sepak bola hingga kini?
"Ada masanya saya bertanya, 'Apa saya masih bisa bermain lagi?' Setiap saya bermain, saya cedera. Tapi, saya melihat aksi saya di televisi. Saya kemudian sadar bahwa inilah hasrat saya dan saya masih bisa tampil di level tertinggi," aku Costa seperti dilansir Goal.
"Tujuan saya sekarang ialah menikmati apa yang sekarang saya lakukan. Itu membuat saya bisa menerima situasi saya. Bahkan, saya sudah bisa bercanda dengan Alex Sandro dengan kondisi saya ini," imbuh eks penggawa Shakhtar Donetsk itu.
Dalam tiga musim terakhir, Costa hanya sekali merasakan tampil 30 kali dalam satu musim. Itu terjadi pada musim 2017/18, yang juga merupakan musim debut Costa bersama Juventus. Kala itu, dia di I Bianconeri dengan status pinjaman dari Bayern Muenchen.
ADVERTISEMENT
Douglas Costa, menjanjikan. Foto: Reuters/Alberto Lingria
Costa sendiri mengaku bahwa cedera tak hanya mengganggu fisiknya, tapi juga mentalnya. Oleh sebab itu, pria yang kini sudah 29 tahun itu menyewa pelatih mental.
"Orang-orang bilang, 'Douglas punya potensi menjadi salah satu yang terbaik di dunia, tetapi cedera menahannya.' Itu mengganggu pikiran saya. Saya tahu, ada hal-hal yang jauh dari kontrol saya yang mengganggu saya menjadi yang terbaik," jelas Costa.
"Setiap saya cedera, saya bertanya apa salah saya? Mengapa saya tak bisa bermain konsisten? Itu membuat saya sakit dan saya pun sadar memerlukan pertolongan."
"Sepertinya pelatih mental tak familiar. Dia bukan psikologis, tapi dia membantu saya melihat bagaimana hal-hal yang terjadi dalam masa kecil bisa mengganggu saya. Saya sering dibantu dengan pelatih mental ini," lanjut sosok yang sempat membela Gremio ini.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!