Kemenangan Napoli Larutkan Kota Naples dalam Pesta

23 April 2018 18:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Napoli menangis terharu. (Foto: Reuters/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Napoli menangis terharu. (Foto: Reuters/Massimo Pinca)
ADVERTISEMENT
Napoli memang belum juara, tetapi para suporternya sudah berpesta pora.
ADVERTISEMENT
Sebelum melawat ke Allianz Stadium, Senin (23/4/2018) dini hari WIB, pelatih Napoli, Maurizio Sarri, sudah menegaskan apa misi Napoli di Turin. Mereka berniat untuk 'menyerbu istana dan mengambil alih kekuasaan'.
Ya, Napoli berniat untuk melakukan kudeta dan upaya mereka itu (hampir) berhasil. Bermain di hadapan puluhan ribu suporter Juventus, Napoli sukses tampil dominan.
Mereka sukses menguasai bola sampai 60% dan mencatatkan 12 tembakan dengan 4 di antaranya mengarah ke gawang. Sebaliknya, Juventus hanya bisa membukukan 4 tambakan tanpa sekali pun mengancam gawang Pepe Reina secara langsung. Dominasi itu berujung kemenangan lewat gol Kalidou Koulibaly di menit ke-90.
Napoli menang dan Juventus pun tak lagi di ujung pandang. Bagi kapten Marek Hamsik, keberhasilan Partenopei menundukkan 'Si Nyonya Tua' itu disebabkan oleh dukungan suporter yang tanpa kendat.
ADVERTISEMENT
Hamsik sama sekali tidak salah. Bayangkan saja, ketika rombongan Napoli hendak bertolak ke Turin via Bandara Internasional Naples di Capodichino, mereka sudah didampingi oleh kurang lebih 2.000 suporter. Area suporter tandang di Allianz Stadium pun terlihat penuh saat pertandingan.
Setelah akhirnya berhasil mengalahkan Juventus, kota Naples pun larut dalam perayaan. Menurut laporan Football-Italia, begitu kabar kemenangan itu sampai di Naples, sekitar 5.000 suporter langsung berbondong-bondong menuju Bandara Capodichino untuk menyambut para penggawa Napoli. Jumlah itu terus bertambah sampai akhirnya menyentuh angka 20.000 orang.
Tidak semua orang menuju ke Bandara Capodichino, memang. Ada sebagian lain yang memilih untuk berpesta pora di pusat kota. Kembang api mereka bakar, klakson mobil dan motor mereka bunyikan, dan air mancur di Piazza Trieste e Trento berubah menjadi kolam renang saking banyaknya orang yang menceburkan diri di sana.
ADVERTISEMENT
Ya, Napoli memang belum juara. Mereka masih tertinggal satu angka dari Juventus dan masih harus menjalani empat laga sebelum musim berakhir. Akan tetapi, mengalahkan Juventus memang punya sensasi berbeda. Apalagi, kemenangan itu membawa mereka lebih dekat ke Scudetto pertama sejak 1990.
Melihat antusiasme para Neapolitan itu, Sarri punya penjelasan tersendiri.
"Ini adalah kepuasan yang luar biasa. Kami adalah satu-satunya tim yang merepresentasikan sebuah populasi secara menyeluruh karena kami adalah tim dari sebuah kota yang hanya punya satu klub. Kami memberi para suporter rasa bahagia yang dahsyat dan itu lebih penting dari peringkat di klasemen," ucap Sarri seperti dikutip dari Telegraph.
Napoli sendiri, dalam sejarahnya, baru punya dua gelar Scudetto. Kedua gelar tersebut diraih pada saat mereka masih diperkuat Diego Maradona, yaitu pada musim 1986/87 dan 1989/90.
ADVERTISEMENT
Nah, akankah pesta para Neapolitan itu menjadi pesta yang lebih besar lagi atau akankah pesta tadi justru jadi anakronisme semata? Hmm, mari kita nantikan.