Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Senin (13/5/2019) menghadirkan agenda penting untuk AS Roma. Selepas kemenangan 2-0 atas Juventus, tim beralias I Giallorossi ingin memutuskan masa depan kapten Daniele De Rossi .
ADVERTISEMENT
Kontrak De Rossi sendiri bakal kedaluwarsa setelah 30 Juni 2019. Namun, gelandang 35 tahun itu cukup optimistis bakal mendapatkan perpanjangan masa bakti. Apalagi Monchi yang sempat menjadi Direktur Olahraga Roma kerap memberikan garansi terkait kontrak anyar.
Sayang bagi De Rossi, Monchi telah hengkang per Maret 2019 lalu. Yang menjadi perwakilan manajemen dalam pertemuan tersebut adalah CEO Guido Fienga.
Tanpa campur tangan Monchi lagi, keputusan Roma ternyata berbeda dengan harapan De Rossi. Sang pemain tak mendapatkan kontrak anyar sehingga harus mengakhiri perjalanan 18 tahun bersama Roma.
De Rossi lantas meresponsnya dengan kekecewaan. Diakui oleh eks gelandang Timnas Italia itu pada jumpa pers di markas klub, Selasa (14/5) waktu setempat, dirinya tak menyangka ketetapan yang diambil manajemen.
ADVERTISEMENT
"Saya sempat berbicara dengan Presiden (James Pallotta) dan tak memiliki masalah dengan (Direktur Olahraga) Franco Baldini. Maka, saya membayangkan bahwa pihak klub meminta agar saya terus bermain," tutur De Rossi seperti dikutip dari Football Italia.
"Kalau berada di posisi direktur klub, saya pasti memperpanjang kontrak pemain seperti saya. Toh, saya bermain baik ketika mendapatkan kesempatan dan mampu menyelesaikan masalah di ruang ganti," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, De Rossi turut menolak tawaran lain yang diajukan manajemen. Ya, Roma berharap agar De Rossi tetap bertahan meski tak lagi sebagai pemain. Dia dianggap pantas untuk mengemban peran direktur menimbang pengaruh besarnya terhadap pemain dan suporter.
Keputusan klub sejatinya bisa dipahami menilik kondisi De Rossi. Dia memang merupakan legenda klub, tetapi performanya sudah jauh menurun sehingga cuma mendapatkan jatah tampil 1.511 menit di lintas ajang musim ini.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, De Rossi adalah De Rossi. Suporter begitu jatuh cinta kepadanya, bahkan sampai menyematkan julukan Capitan Futuro sejak De Rossi muda. Cuma kepada Francesco Totti, pendukung Roma memberikan respek lebih ketimbang pemilik nomor kostum 16 itu.
Membuat status kontrak mengambang lalu menginformasikan pelepasan menjelang musim berakhir jelas mencerminkan sikap tak sopan kepada pemain sekelas De Rossi. Oleh karenanya, Fienga mengaku bersalah.
"Atas nama klub, saya meminta maaf kepada De Rossi karena tidak memberitahukan lebih awal. Pihak klub menyadari kesalahan tersebut dan merenunginya. Namun, kami sungguh mengapresiasi cara De Rossi menerima keputusan," ucap Fienga.