Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Arturo Lupoli: Eks Wonderkid Arsenal yang Kini Terdampar di Serie D
30 Agustus 2021 15:12 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Arturo Lupoli pernah menjadi salah satu wonderkid Arsenal di era kepelatihan Arsene Wenger . Namun, karier sang pemain hancur dan kini berlaga di divisi keempat Liga Italia alias Serie D.
ADVERTISEMENT
Satu pertandingan yang berlangsung 90 menit seringkali bisa mengubah seluruh perjalanan karier seorang pesepak bola. Tapi, Lupoli hanya butuh waktu 45 menit.
Mengutip Goal International, kisah ini dimulai pada musim panas 2007. Kala itu, Fiorentina di bawah besutan Cesare Prandelli memiliki ambisi besar untuk musim 2007/08.
Mereka memiliki skuad yang mumpuni. Banyak pengamat setuju bahwa Fiorentina memiliki beberapa pilihan penyerang yang paling menakutkan di Serie A pada era itu.
Luca Toni telah hijrah ke Bayern Muenchen. Namun, Prandelli masih memiliki Adrian Mutu yang berbahaya di depan gawang, Christian Vieri yang berpengalaman, dan beberapa wonderkid, termasuk Lupoli.
Lupoli yang kala itu berusia 20 tahun memiliki kemampuan bermain sebagai penyerang tengah atau sedikit melebar. Dia dianggap memiliki keunggulan dibandingkan penyerang muda lainnya, seperti Pablo Daniel Osvaldo dan Giampaolo Pazzini.
ADVERTISEMENT
Lupoli dinilai lebih karena memiliki pengalaman bermain di salah satu klub sepak bola terkuat di Eropa, Arsenal. Pada usia 17 tahun, The Gunners merekrut sang pemain dari Parma.
Arsenal lantas memberi Lupoli kesempatan untuk belajar bersama Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Robin van Persie, Jose Antonio Reyes, dan banyak pemain berbakat lainnya.
Saat itu, Arsene Wenger ingin memberikan kesempatan kepada Lupoli yang berhasil mencetak banyak gol di level junior dan pemain masa depan lainnya, Nicklas Bendtner.
Lupoli pun membuat debut di tim utama Arsenal pada 27 Oktober 2004 dalam pertandingan Piala Liga Inggris melawan Manchester City. Tapi, mengingat jalannya menjadi pemain reguler kalah oleh Henry dan beberapa pemain senior, ia kemudian dipinjamkan ke Derby County pada 2006/07.
ADVERTISEMENT
Saat di Pride Park, Lupoli memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya di Arsenal, dan malah menandatangani perjanjian prakontrak dengan Fiorentina. Ia pergi secara gratis dari The Gunners musim panas itu.
Baru saja melakukan debut di Italia U-21, Lupoli dipandang sebagai talenta nyata bagi La Viola, terutama karena Napoli tampaknya telah mencapai kesepakatan sebelum Fiorentina masuk.
"Saya memiliki kesepakatan lisan dengan agen pemain. Dia kemudian mengatakan kepada saya bahwa sang pemain lebih memilih Firenze. Saya berharap anak itu suatu hari nanti bermain untuk Napoli," ujar CEO Napoli saat itu, Pierpaolo Marino, dikutip dari Football Italia.
Sebaliknya, Fiorentina bergembira dengan pilihan Lupoli. "Kami ingin menutup kesepakatan ini. Kami tidak hanya memikirkan saat ini, melainkan juga masa depan," ungkap CEO klub, Pantaleo Corvino.
ADVERTISEMENT
"Lupoli dapat bermain sebagai striker pertama dan kedua. Dia memiliki kepekaan yang tinggi di depan gawang dan di Fiorentina dia akan dapat berkembang di antara banyak juara yang kami miliki," lanjutnya.
Karier Arturo Lupoli diharapkan bersinar karena Fiorentina dilatih Prandelli. Saat Lupoli mencetak 45 gol hanya dalam 22 pertandingan dengan tim junior Parma, Prandelli adalah pelatih tim utama. Jadi, dia sangat tahu kelebihan dan kekurangan pemuda yang lahir pada 24 Juni 1987 tersebut.
"Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya telah mengenalnya sejak di Parma. Dia bersama tim junior, tetapi saya sudah melatihnya dengan tim utama. Jika saya adalah seorang penggemar, saya akan sangat senang melihat klub ini sangat memiliki masa depan," ujar Prandelli.
ADVERTISEMENT
Untuk semua pembicaraan tentang masa depan, banyak yang diharapkan dari Arturo Lupoli. Padahal, di hari pertama Serie A 2007/08, ia tidak masuk skuad. Faktanya, ia tidak akan melakukan debutnya di Fiorentina hingga Desember 2007.
Karier Lupoli di Fiorentina sama terhambatnya seperti di Arsenal. Pada 11 Desember 2007, ia masuk sebagai pemain pengganti di babak pertama dalam pertandingan Coppa Italia melawan Ascoli.
Untuk pemain yang menandatangani kontrak lima tahun dengan banyak keriuhan, ini akan menjadi satu-satunya waktu Lupoli bermain untuk Fiorentina.
Bulan berikutnya, dia dipinjamkan ke klub kasta bawah Italia, Treviso. Lalu, pada 2008/09 dia kembali ke Inggris untuk Norwich City dan Sheffield United.
Kemudian pada Juni 2009, La Viola mengeluarkan pernyataan: "Fiorentina mengumumkan bahwa kami telah bersama-sama menjual striker Arturo Lupoli ke Ascoli dan telah mengakuisisi gelandang Francesco di Tacchio".
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun kemudian, Lupoli bercerita tentang penyesalannya bergabung dengan Fiorentina dan menolak tawaran Napoli.
"Di Fiorentina adalah tahun terburuk dalam karier saya. Dan, untuk berpikir bahwa tugas saya sudah selesai dengan Napoli. Aurelio de Laurentiis dan Marino sedang menunggu saya untuk menandatangani kontrak lainnya," tutur Lupoli kepada La Gazetta dello Sport.
"Tekanan eksternal membuat saya memilih Fiorentina. Itu membuat saya terlihat buruk dengan Napoli yang telah saya janjikan. Saya dihargai dari sudut pandang ekonomi, tapi tenggelam dari segi teknis. Tahun berikutnya tidak ada yang menginginkan saya. Saya telah berakhir sampai terlupakan," sambungnya.
Setelah dari Ascoli, Arturo Lupoli bermain untuk sejumlah klub gurem di Italia seperti Grosseto, Varese, Budapest Honved, Frosinone, Pisa, Catania, Sudtirol, Fermana, dan Virtus Verona.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Transfermarkt, pemain yang kini berusia 34 tahun itu baru saja bergabung dengan klub Serie D atau divisi keempat Liga Italia, Borgo San Donnino.
Lupoli tercatat telah mencetak 90 gol dan 18 assist dari 414 pertandingan pada level klub. Pada level Timnas, ia hanya bermain untuk tim Italia U-21 dengan mengemas 2 gol dari 5 caps.