Kisah Brutal Eks Pemain Liga Inggris, Tanduk Lawan Berujung Kurungan Penjara

18 April 2022 12:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duncan Ferguson saat berkostum Everton. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Duncan Ferguson saat berkostum Everton. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks pemain Liga Inggris, Duncan Ferguson, punya kisah kelam saat masih berseragam Rangers. Sang striker menanduk lawannya dengan brutal hingga berujung kurungan penjara. Ini sekaligus mengantarkannya menjadi pemain pertama dan satu-satunya di kawasan Britania Raya yang dipenjara karena ulah di lapangan.
ADVERTISEMENT
Sportbible melansir, insiden ini terjadi dalam pertandingan Liga Skotlandia antara Rangers kontra Raith Rovers, 16 April 1994. Bomber Rangers, Duncan Ferguson, lantas menanduk bek lawan, John McStay, dalam insiden ribut-ribut di lapangan.
Sebelumnya, Ferguson dan McStay tengah berebut bola di sisi kanan pertahanan Raith. Bola pada akhirnya sukses dikuasai bek Raith Rovers sebelum tandukan Ferguson mendarat tepat di kepala McStay.
Meski Rangers tetap menang 4-0 di laga tersebut dan Ferguson tak dihukum oleh wasit, insiden brutal itu membuat sang bomber harus mendekam di penjara. Ia lantas dijatuhi hukuman penjara tiga bulan penjara setelah pindah ke Everton pada 1995.
"Duncan Ferguson yang baru datang di musim sebelumnya dan memecahkan rekor transfer Rangers seharga 4 juta poundsterling (Rp 74 miliar dengan kurs saat ini) menjadi pemain profesional pertama di Britania Raya [Inggris] yang dipenjara karena pelanggaran di lapangan. Dia tetap menjadi satu-satunya pemain yang melakukannya," tulis laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hukuman tersebut dijatuhkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah hukum Skotlandia. Sejatinya, hukuman ini adalah akumulasi dari sikap brutal Duncan Ferguson.
The Sportsman melansir, sebelumnya sang pemain sudah dihukum karena penyerangan saat kalah banding di Pengadilan Sheriff Glasgow, tuntutan lain untuk pelanggaran perdamaian, dan satu lagi karena mengemudi sambil mabuk. Meski begitu, Ferguson hanya menjalani kurungan 44 hari di penjara Barlinnie sebelum dibebaskan.
Duncan Ferguson saat berkostum Everton. Foto: AFP
Apes, Ferguson juga disanksi Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (SFA) berupa larangan bermain 12 pertandingan. Meski pada akhirnya sanksi itu batal di tahap banding, ia sudah kadung bersumpah tidak akan pernah bermain untuk negaranya lagi. Ia pun pensiun dari sepak bola internasional dengan hanya mencatat 7 penampilan untuk Timnas Skotlandia.
ADVERTISEMENT
"Saya salah berada di sana [penjara], itu tidak adil. Saya seharusnya tidak berada di sana dan saya pikir banyak orang mengerti itu. Bukannya saya benar-benar melakukan sesuatu yang buruk. Ya Tuhan, itu bukan apa-apa," kata Ferguson kepada Everton Toffee TV pada 2019 soal tandukannya yang berujung penjara.
“Para penggemar membuat saya melaluinya, banyak dari mereka menulis kepada saya. Sungguh luar biasa semua surat dan dukungan yang saya dapatkan. Saya mendapatkan semua surat ketika saya berada di penjara dan jelas saya punya banyak waktu untuk membaca semuanya. Itu pasti membuat Anda melewatinya dan Anda tidak pernah melupakan hal-hal itu," imbuhnya.
Duncan Ferguson, pelatih interim Everton (kiri); bersama Frank Lampard, pelatih Chelsea. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Di lain kesempatan, John McStay buka suara soal insiden tandukan Duncan Ferguson. Eks bek Skotlandia itu mengaku berjuang melawan depresi usai kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada yang tahu saya menderita [depresi]. Tidak ada seorang pun selain istri saya yang benar-benar tahu. Saya menjalani pengobatan selama 18 tahun. Itu mengubah saya. Saya tidak menyalahkan tandukan itu. Hal-hal terjadi dalam hidup. Perceraian juga," katanya pada 2019 kepada The Scotsman.
"Saya berhenti bermain sepak bola pada saat yang sama. Semuanya terjadi begitu saja. Hal-hal terjadi dalam hidup yang tidak dapat Anda tangani. Tapi saya kehilangan sedikit kepercayaan, harapan. Saya tidak tahan tidak berada di Raith Rovers lagi."
"Itulah masalahnya, saya baru berusia 28 tahun ketika itu terjadi, tapi rasanya seperti saya berusia 30-an, di akhir karier saya. Saya baru berusia 28 tahun dan hanya itu. Selesai," pungkas McStay yang memang langsung hengkang dari Raith Rovers pada 1994 usai mencatat 262 penampilan.
ADVERTISEMENT
Sementara, menurut catatan Transfermarkt, Duncan Ferguson hanya mencatat 2 laga bersama Rangers. Ia lebih bersinar bersama Everton dengan mencetak 68 gol dan 7 assist dalam 260 laga lintas ajang. Bahkan, pria 50 tahun itu sempat menjadi manajer interim Everton pada Januari 2022 dan kini merupakan asisten manajer The Toffees hingga 2024 mendatang.