Kisah Henri Saivet: Digadang-gadang Penerus Thierry Henry, Kini Malah Nganggur

9 September 2021 17:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Henri Saivet. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Henri Saivet. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Henri Saivet muncul ke jagad sepak bola dengan kemampuan yang mengesankan hingga disebut-sebut menjadi penerus Thierry Henry. Namun, kariernya kini terjun bebas setelah berstatus tanpa klub alias nganggur.
ADVERTISEMENT
Pada 2007 silam, Saivet melakoni debut profesionalnya bersama klub Prancis, Bordeaux. Kala itu, ia baru berusia 16 tahun dan merupakan pemain profesional termuda dalam sejarah klub.
Pada masa itu, label 'The Next Thierry Henry' melekat erat padanya. Ia bahkan diberikan status wonderkid yang didambakan di Football Manager 2008.
Henri Saivet. Foto: Getty Images
Penampilannya untuk Timnas Prancis U-16 dan U-17, sebelum akhirnya memilih membela Timnas Senegal, menambah reputasinya. Rumor ketertarikan Arsenal juga terus mengikuti langkah Saivet.
Pada musim 2012/13, Saivet adalah pemain tim utama yang mapan di Bordeaux. Ia bermain di hampir semua posisi penyerang dengan catatan sembilan gol di lintas ajang.
Pada laga Bordeaux melawan Evian di final Piala Prancis 2013, Saivet menyumbang satu gol dalam kemenangan 3-2 di Stade de France, Saint-Denis, Prancis.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan kemudian, Saivet melakukan sebut internasionalnya untuk Senegal. Ia juga menjadi pemain populer di Bordeaux hingga kepergiannya pada 2016.
Di tahun itu, Newcastle United menjadi rumah baru bagi Saivet. Liga Inggris tentu bukan kompetisi mudah untuk setiap pesepak bola, demikian pula yang dialami Saivet.
Henri Saivet saat membela Timnas Senegal. Foto: Instagram/@henri_saivet23
Saivet datang ke St' James Park pada Januari 2016 dengan bayaran 35 ribu pounds (setara Rp 688,8 juta) per pekan. Kehadirannya diharapkan bisa membantu Newcastle bersaing di papan atas.
Namun, harapan tinggal harapan, Saivet hanya membuat beberapa penampilan hingga akhir musim 2015/16 dan tak mampu membawa The Magpies lolos dari jurang degradasi. Sisanya, ia menjalani masa pinjaman dari satu klub ke klub lain.
Selama membela Newcastle, ia hanya membukukan lima penampilan di Liga Inggris dengan biaya 1 juta pounds (kini setara Rp 19,6 miliar) per pertandingan.
ADVERTISEMENT
Pada Desember 2017, dalam lima penampilan terakhirnya di liga, ia membuat kejutan dengan mencetak gol lewat tendangan bebas yang ciamik dalam kemenangan 3-2 atas West Ham.
Menurut catatan Transfermarkt, Saivet menjalani tiga masa pinjaman selama masih di Newcastle, yakni ke Saint-Etienne, Sivasspor, dan Bursaspor.
Khusus yang terakhir, Saivet membela Bursaspor di musim 2018/19. Ia hanya mencatat 29 penampilan dengan koleksi dua gol dan klubnya haus terdegradasi dari Liga Super Turki.
Pemain Aljazair Adlene Guedioura (kiri) berebut bola dengan pemain Senegal Henri Saivet pada pertandingan final Piala Afrika 2019 di Cairo International Stadium, Mesir, Sabtu (20/9). Foto: REUTERS / Suhaib Salem
Pada 20 Juli 2019, Saivet tampil untuk Senegal di final Piala Afrika. Ia bertugas sebagai penyuplai bola untuk rekan setimnya, Sadio Mane.
Kendati demikian, Senegal kalah tipis 0-1 dari Aljazair dan trofi pertama bagi negaranya pun hilang. Pun begitu dengan karier Saivet di timnas. Ia kemudian tak terlihat lagi.
ADVERTISEMENT
Selama musim 2019/20, Saivet tidak pernah bermain lagi, bahkan untuk tim cadangan Newcastle United. Musim selanjutnya, tak ada yang berubah.
Pertandingan terakhir Saivet terjadi pada Maret 2021. Itu merupakan penampilan keempatnya sepanjang musim bersama tim cadangan.
Setelah lima setengah tahun yang panjang, kontrak Saivet akhirnya berakhir pada bursa transfer musim panas 2021. Nahas, pemain yang digadang-gadang sebagai Thierry Henry itu pun kini berstatus tanpa klub.