Kisah Howard Wilkinson, Pelatih Lokal Terakhir yang Juarai Liga Inggris

26 Juli 2021 13:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Inggris Howard Wilkinson. Foto: Toby Melville/ PA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Inggris Howard Wilkinson. Foto: Toby Melville/ PA / AFP
ADVERTISEMENT
Howard Wilkinson berhasil membawa Leeds United jadi juara Liga Inggris 1991/92. Setelah dia, belum ada lagi pelatih asal Inggris yang mampu menyamai torehannya.
ADVERTISEMENT
Jadi, sejak Liga Inggris memperkenalkan era Premier League pada 1992/93 tidak pernah ada lagi pelatih asli Inggris yang memimpin timnya menjadi juara. Tak pelak, jasa Wilkinson bagi Leeds tidak akan mungkin dilupakan dalam waktu singkat.
Itu adalah trofi Liga Inggris terakhir yang dikoleksi oleh klub yang bermarkas di Elland Road tersebut. Jika mengingat kembali, Leeds United benar-benar sedang berada di titik terendah ketika Wilkinson didatangkan dari Sheffield Wednesday atas rekomendasi Sir Bobby Robson pada 1988.
Para era itu, Leeds United dikenal sebagai klub yang mengumpulkan pemain-pemain dengan reputasi buruk. Mereka minim disiplin dan motivasi. Di luar lapangan, suporter sangat rajin berkelahi lantaran wabah hooliganisme sedang akut.
Mantan manajer Howard Wilkinson (kanan) tiba untuk upacara pemakaman mantan manajer Inggris dan manajer klub sepak bola Watford Graham Taylor di Watford pada 1 Februari 2017. Foto: Adrian Dennis/ AFP
Tiba-tiba, Howard Wilkinson datang. Semuanya berubah dalam sekejap. Tanpa banyak bermanuver, sosok kelahiran Sheffield, 13 November 1943, tersebut melakukan perubahan yang sangat penting di ruang ganti Leeds United.
ADVERTISEMENT
Dengan tetap mengandalkan naluri kepelatihan bergaya konvensional, Wilkinson menggunakan pengalaman panjangnya sebagai tokoh sepak bola papan atas di Inggris.
Langkah-langkah penting diambil Wilkinson. Salah satunya mengambil keuntungan dari sikap Sir Alex Ferguson yang mendepak Gordon Strachan dari Manchester United. Dia menjadikan Strachan kapten tim.
Vinnie Jones, Mel Sterland, Chris Fairclough, dan Lee Chapman juga direkrut. Hasilnya, Leeds menjuarai Divisi II 1989/90 dan berhak bermain di Divisi I 1990/91.
Vinnie Jones. Foto: Shaun Botterill /Allsport/Getty Images
Setelah promosi, Howard Wilkinson membeli Gary McAllister dari Leicester City dan John Lukic dari Arsenal. Dia juga memberikan promosi kepada dua pemain junior, Gary Speed dan David Batty.
Langkah itu diikuti dengan menyingkirkan John Sheridan. Pada masa itu, Sheridan adalah ikon Leeds United, tetapi kerap menyulitkan di luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Bagi Wilkinson, Stratchan layaknya kartu as bagi arah permainan Leeds United. Pemain asal Skotlandia tersebut sudah berusia 31 tahun ketika berlabuh ke Elland Road.
Namun, Stratchan sangat bertanggung jawab ketika diminta menjadi jenderal di lini tengah. Kuartetnya bersama McAllister, Batty, dan Speed memiliki segala yang dibutuhkan Leeds untuk meraih trofi.
Belum puas dengan komposisi yang ada, Howard Wilkinson mendatangkan Rod Wallace, Tony Dorigo, Steve Hodge, dan Eric Cantona pada musim dingin 1992. Alhasil, Leeds menjadi skuad yang menjanjikan.
Leeds United menjuarai Liga Inggris dengan koleksi 82 poin dari 42 laga. Mereka unggul empat poin dari MU selaku runner-up. Hebatnya, The Whites menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah kalah di kandang.
ADVERTISEMENT
Namun, dari semua yang dihasilkan Leeds pada 1991/92, catatan Wilkinson belum bisa dipatahkan oleh pelatih-pelatih Inggris selama 29 tahun.
Sejarah mencatat Wilkinson adalah pelatih lokal terakhir yang memimpin timnya menjuarai kompetisi level tertinggi Liga Inggris. Fakta menunjukkan, setelah era Premier League digulirkan, tidak ada lagi pelatih Inggris yang menjadi juara.
Dari Britania Raya, Sir Alex Ferguson menjadi penguasa Premier League. Pelatih asal Skotlandia itu memimpin MU berpesta 13 kali. Skotlandia juga mengirimkan Kenny Dalglish yang membawa Blackburn Rovers meraih satu trofi Premier League.
Dari luar Britania Raya terdapat Arsene Wenger, yang memberi Arsenal 3 trofi Liga Inggris. Jumlah yang sama juga disumbangkan Jose Mourinho untuk Chelsea dan Pep Guardiola bersama Man City.
ADVERTISEMENT
Ada lagi pelatih asing yang menyumbangkan masing-masing satu trofi untuk klub yang ditangani. Mereka adalah Carlo Ancelotti dan Antonio Conte bersama Chelsea, Roberto Mancini (Man City), Claudio Ranieri (Leicester City), dan Juergen Klopp (Liverpool).
Setelah 29 tahun berlalu, Howard Wilkinson masih sehat, meski sudah menginjak usia 77 tahun. Dia ikut senang ketika Marcelo Bielsa memimpin parade juara Divisi Championship pada dua musim lalu di jalanan Leeds.
Para pemain Leeds United berkumpul sebelum pertandingan Liga Premier Leeds United vs Manchester City. Foto: Reuters
Wilkinson berharap, dalam dua musim, Leeds United bisa menjuarai Premier League dengan El Loco sebagai nakhoda. Sebab, saat juara 1991/92, dirinya hanya butuh 2 musim sejak Leeds menjuarai Divisi II.
"Saat itu kami juga menggelar parade dengan bus atap terbuka di pusat kota. Hingga hari ini, saya masih mengingat jelas lautan manusia menyambut kami. Itu luar biasa. Mudah-mudahan, pemilik Leeds (Andrea Radrizzani) dan Bielsa memiliki energi yang sama dengan kami," ucap Wilkinson, dikutip Yorkshire Evening Post.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Transfermarkt, Howard Wilkinson mengemas 314 pertandingan saat aktif menjadi pelatih, dengan 117 di antaranya berakhir pada kemenangan.
****