Kisah Son Heung-min: Merantau ke Eropa di Usia 16 Tahun untuk Wujudkan Cita-cita

14 Agustus 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Arsenal di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Minggu (6/12). Foto: Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Arsenal di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Minggu (6/12). Foto: Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Son Heung-min merupakan pemain andalan Tottenham Hotspur. Namun, keberhasilannya saat ini tidak diwujudkan dalam waktu semalam. Ia berjuang keras demi bisa mencapai cita-citanya.
ADVERTISEMENT
Mengutip BBC, Son tak asing dengan sepak bola sejak kecil. Sang ayah, Son Woong-jung, merupakan mantan pesepak bola profesional di Korea Selatan.
Pria kelahiran Gangwon, Chuncheon, Korea Selatan, pada 8 Juli 1992 itu masuk ke akademi FC Seoul pada 2008. Pada usia 16 tahun, Son kemudian merantau ke Jerman karena direkrut Hamburg SV.
Hal tersebut pun menjadi batu loncatan sekaligus proses adaptasi bagi Son dengan budaya, kehidupan, dan sepak bola Eropa yang berbeda 180 derajat dari Korea maupun Asia.
"Itu adalah masa yang sulit. Tapi, jika saya kembali ke saat saya berusia 16 tahun, saya akan ragu. Tapi, saya akan melakukan hal yang sama. Saya sangat bangga dengan pilihan dan keputusan itu," ujar Son Heung-min, dikutip dari Sky Sports.
ADVERTISEMENT
"Jelas, itu sulit dan menakutkan bagi seorang remaja berusia 16 tahun yang harus jauh dari orang tua dan berada di negara yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan budaya yang berbeda. Tapi, di kepala saya, hanya ada satu hal dan itu adalah untuk berlatih di Eropa dan bekerja menuju impian saya," sambungnya.
Son Heung-min dari Korea Selatan menggiring bola saat melawan Turkmenistan selama pertandingan sepak bola kualifikasi zona Asia untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022 Foto: Jung Yeon-je / AFP
Potensi yang dimiliki Son pun mulai terasah di Jerman. Setelah mencetak 20 gol dan tiga assist dalam 78 laga untuk Hamburg, Son dibeli Bayer Leverkusen seharga 10 juta euro pada 2013 silam. Nilai bahkan itu memecahkan rekor transfer klub saat itu.
Son hanya bertahan tiga musim di Leverkusen. Ia tampil apik dengan 29 gol dan 11 assist dari 87 penampilan di semua kompetisi. Hal tersebut membuatnya diboyong oleh Tottenham Hotspur pada 2015.
ADVERTISEMENT
Son dibeli The Lilywhites seharga 30 juta euro, sekaligus menjadikannya pemain Asia termahal dalam sejarah.
"Mimpi saya adalah bermain di Liga Inggris. Jadi, ketika saya pindah ke Jerman, saya merasa itu akan sulit. Tapi, saya harus melewatinya karena mimpi saya semakin dekat. Inilah yang saya pikirkan ketika saya masih muda," tutur Son Heung-min.
Bersama Spurs, Son menorehkan rekor apik. Ia jadi pemain Asia pertama dalam sejarah yang berhasil mencetak lebih dari 50 gol di Premier League, dan masuk nominasi Ballon d'Or 2019, meski hanya menempati posisi 22 dari 30 pemain.
Son Heung-min dari Tottenham Hotspur berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Wolfsberger AC di Puskas Arena, Budapest, Hongaria, Kamis (18/2). Foto: Bernadett Szabo/REUTERS
"Saya tidak merasakan tekanan, tapi saya merasa bertanggung jawab. Saya hanya ingin menunjukkan hal-hal baik kepada orang-orang di rumah dan di Asia karena banyak orang menonton saya. Menonton Premier League," ungkap Son Heung-min.
ADVERTISEMENT
"Itulah mengapa mereka menyukai saya karena saya menikmati bermain sepak bola, saya senang. Saya memiliki tanggung jawab besar dengan ini. Tapi, saya tidak merasakan tekanan. Saya melakukan apa yang saya sukai dan saya ingin menunjukkan itu," tambahnya.

Era baru Son dan Tottenham bersama Nuno Espirito Santo

Son telah mengalami hari-hari penuh lika-liku bersama Tottenham musim lalu. Mulai dari Jose Mourinho dipecat klub hingga Ryan Mason mengambil alih untuk sementara. Kini, The Lilywhites menunjuk Nuno Espirito Santo.
"Saya sangat menikmatinya. Baru beberapa minggu dengan pelatih baru, menurut saya, dia pelatihan yang sangat bagus dan positif. Saya menantikan untuk bekerja dengannya musim ini. Jadi, saya harap kami dapat membantu dirinya agar dia juga dapat membantu kami," ungkap Heung-min.
ADVERTISEMENT
"Kami terlihat positifnya. Dia terlihat positif. Jadi, saya pikir kami memiliki mentalitas yang positif di ruang ganti dan di lapangan. Itu sangat penting. Saya pikir kami memiliki semangat saat ini. Jadi, ini bagus untuk dilihat."
Nuno Espirito Santo, pelatih Wolves. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
"Fokus bagi kami saat ini adalah pramusim. Semua orang tahu apa yang perlu mereka lakukan dan kami bekerja keras untuk mencoba dan berkembang. Pramusim adalah waktu untuk bekerja dan itulah mengapa semua orang melakukannya dengan sangat baik, bekerja keras dan bermain. Para pemain terlihat sangat positif dan bahagia. Jadi, itu yang terpenting," lanjutnya.
Son baru saja menandatangani kontrak baru dengan Spurs berdurasi 4 tahun. Ia pun sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi. Jika menyelesaikan kontraknya hingga 2025, Son akan merayakan satu dekade bersama The Lilywhites.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berharap untuk menyelesaikan kontrak lebih cepat karena saya memiliki beberapa tahun tersisa. Mereka menunjukkan betapa mereka mencintai saya. Saya sudah bermain enam tahun di sini. Mereka memberi saya begitu banyak hal dan saya menginginkannya. Saya ingin memberikan kembali sesuatu hal lain," beber Heung-min.
"Saya sangat bersyukur berada di sini, suatu kehormatan bermain untuk klub ini. Empat tahun lagi, saya pikir kami bisa mencapai hal-hal hebat. Saya bisa berada di sini 10 tahun atau lebih. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, saya mencoba untuk fokus setiap hari. Saya mencoba untuk meningkatkan permainan saya setiap hari dan setiap musim. Itu lebih penting dari pada pembahasan 10 tahun."
ADVERTISEMENT
"Saya benci kalah. Saya mencoba untuk meningkatkan segalanya, dan saya pikir penting untuk meningkatkan pola pikir saya setiap hari. Saya memiliki kesempatan untuk meningkatkan setiap hari. Jadi, saya mencoba untuk terbuka, jujur, dan menjadi contoh yang baik di dalam dan di luar lapangan," kata Heung-min.
Pemain Tottenham Hotspur Son Heung-min saat tampil melawan Southampton pada lanjutan Premier League di St Mary's Stadium, Southampton, Inggris. Foto: Catherine Ivill/REUTERS
Son dan Tottenham akan memulai Liga Inggris 2o21/22 dengan menghadapi Manchester City di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (15/8/2021) malam WIB.
"Saya selalu menantikan bermain melawan Man City. Mereka adalah tim besar, dan saya akan mengatakan bahwa mereka adalah salah satu tim terbaik di dunia," ujar Heung-min.
"Saya tidak sabar. Mereka adalah tim yang bagus, dengan pemain bagus, dan itu akan menyenangkan. Saya tidak bisa menjanjikan kami akan menang. Tapi, saya hanya bisa berjanji akan melakukan yang terbaik untuk memenangkan permainan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT