Mengenang Frank Soo, Pemain Keturunan China yang Pernah Membela Timnas Inggris

9 Mei 2020 16:46 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Frank Soo, pesepak bola keturunan China yang pernah membela Timnas Inggris. Foto: The Frank Soo Foundation
zoom-in-whitePerbesar
Frank Soo, pesepak bola keturunan China yang pernah membela Timnas Inggris. Foto: The Frank Soo Foundation
ADVERTISEMENT
Sejak mulai muncul pada 1998, Google Doodle rutin tampil di laman muka Google untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting. Sabtu, 9 Mei 2020, Google edisi Britania Raya menampilkan Doodle seorang pesepak bola terlupakan bernama Frank Soo.
ADVERTISEMENT
Soo barangkali bukan pemain paling masyhur dalam sejarah persepakbolaan Inggris, tetapi dia merupakan salah satu yang terpenting. Pada 9 Mei 1942, Soo menjadi pemain non-kulit putih pertama yang bermain memperkuat Timnas Inggris. Hingga kini, dia pun masih jadi satu-satunya pemain keturunan China yang pernah mengenakan seragam 'Tiga Singa'.
Soo lahir pada 1914 di Buxton, sebuah kota kecil di wilayah Midlands. Ayahnya, Our Quong-Soo, adalah seorang pelaut asal China yang mendarat di Liverpool pada awal abad ke-20. Pada 1908, dia menikahi seorang wanita bernama Beatrice di Manchester.
Dari pernikahan tersebut lahirlah Soo dan enam anak lainnya. Soo sendiri merupakan anak kedua. Kakaknya bernama Norman, dan dia punya lima adik yang masing-masing bernama Phyllis, Ronald, Jack, Harold, dan Kenneth.
ADVERTISEMENT
Karier sepak bola Soo bermula ketika keluarganya sudah pindah ke Liverpool. Dia sempat belajar di akademi sebuah klub bernama West Derby Boys Club sebelum bermain untuk Prescot Cables dari 1932-1933. Ketika bermain untuk Prescot Cables, Soo juga bekerja sebagai petugas administrasi di sebuah kantor.
Setahun bermain untuk Prescot Cables, Soo berhasil menarik minat Stoke City yang menebusnya dengan biaya transfer 400 poundsterling. Bersama Stoke, Soo menjadi pemain keturunan China pertama yang bermain di Football League.
Enam tahun setelah bergabung dengan Stoke, Soo yang saat itu berusia 25 tahun dinilai sudah cukup bagus untuk bermain membela Timnas Inggris. Sayangnya, pada 1939 itu, Perang Dunia II meletus.
Peperangan membuat kompetisi sepak bola terganggu. Soo pun harus bekerja di pabrik ban Michelin untuk mencari nafkah. Di pabrik ban itu, dia masih diperbolehkan untuk bermain bagi Stoke. Selain itu, Soo juga kerapkali menjadi pemain cabutan di sejumlah klub seperti Newcastle United, Chelsea, dan Blackburn Rovers.
ADVERTISEMENT
Pada 1941, Soo dipanggil ke dinas ketentaraan dan bergabung bersama Royal Air Force (RAF) atau Angkatan Udara Inggris. Sebagai mekanik, Soo berada di divisi yang sama dengan beberapa figur penting sepak bola seperti Matt Busby, Joe Mercer, dan Frank Swift.
Bersama RAF ini juga Soo terus bermain sepak bola sampai akhirnya dia dipanggil memperkuat Timnas Inggris pada 1942 dalam laga tidak resmi melawan Wales. Sampai 1945, Soo bermain untuk Timnas Inggris masa perang itu sebanyak sembilan kali, termasuk dalam tim yang mengatasnamakan RAF.
Tim Royal Air Force (RAF) berpose jelang pertandingan menghadapi Timnas Skotlandia. Foto: The Frank Soo Foundation
Soo sendiri merupakan pemain serbabisa. Posisi aslinya adalah half-back (semacam gelandang bertahan pada masa sekarang) tetapi dia juga piawai bermain di lini depan sebagai penyerang kiri-dalam (inside-left).
ADVERTISEMENT
Setelah Perang Dunia II selesai, Soo meninggalkan Stoke City dan bergabung bersama Leicester City, di mana dia ditunjuk menjadi kapten. Namun, hanya setengah musim, Soo dilepas ke Luton Town karena Leicester City tampil buruk.
Pada 1946, Soo mendapat panggilan dari Timnas Inggris untuk menjalani laga resmi perdananya. Sayang, cedera membuat Soo yang telah berumur 32 tahun memilih untuk menarik diri. Empat tahun setelahnya, Soo memutuskan gantung sepatu dan menyeriusi karier kepelatihannya.
Soo bekerja sebagai pelatih sepak bola selama 17 tahun dari 1949 sampai 1966. Puncak keberhasilan Soo sebagai pelatih datang ketika menangani Djurgarden. Pada musim 1954-55, Soo berhasil mengantarkan mereka jadi juara Liga Swedia.
Pada 1991, Soo meninggal dunia dalam usia 76 tahun. Sebelas tahun sebelum tutup usia, Soo menetap di sebuah kota kecil di dekat Stoke-on-Trent bernama Cheadle. Di kota itulah Soo mengembuskan napas terakhirnya.
Google Doodle untuk mengenang Frank Soo. Foto: Google
Dua puluh lima tahun setelah kematian Soo, sebuah yayasan bernama The Frank Soo Foundation didirikan seorang penulis bernama Susan Gardner yang juga merupakan penulis biografi sang pemain. Google Doodle Soo itu sendiri lahir berkat kerja sama The Frank Soo Foundation dengan Google.
ADVERTISEMENT
Google Doodle itu merupakan cara The Frank Soo Foundation mengingatkan publik sepak bola Inggris akan seorang pemain hebat yang terlupakan.
Tak sedikit legenda sepak bola Inggris yang pernah memuji Soo, mulai dari Dixie Dean, Stan Mortensen, sampai Mercer. Soo pun sempat menjadi kapten Stoke City yang diperkuat Sir Stanley Matthews, pesepak bola pertama yang mendapat gelar kesatria dari Kerajaan Inggris.
Anda bisa mencari informasi lebih banyak mengenai Frank Soo di sini.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.