Menimbang Peluang 'Quadruple' Manchester City

18 Maret 2019 21:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sterling ukir trigol ke gawang Watford. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Sterling ukir trigol ke gawang Watford. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
"Saya khawatir soal itu. Empat kompetisi, kami tak yakin apakah kami bisa melakukannya."
ADVERTISEMENT
Demikian ungkapan pesimistis Pep Guardiola perihal kans Manchester City dalam meraih quadruple (empat titel dalam semusim) akhir Desember lalu. Namun, itu dulu, setidaknya sebelum eksistensi City makin kentara saat ini.
---
Quadruple adalah sebuah keberhasilan agung bagi sebuah tim, satu level di atas treble. Tentu saja bukan perkara mudah untuk merealisasikannya. Meraih satu gelar dalam semusim saja sulit. Lha, ini, empat.
Itulah mengapa tak banyak kesebelasan yang mampu mewujudkan quadruple. Klub-klub top macam Barcelona, Bayern Muenchen, dan Real Madrid pernah melakukannya. Tak ketinggalan FC Porto yang mewujudkan quadruple mereka usai keluar sebagai juara Liga Europa 2010/11 silam.
Manchester United masih jadi tim Inggris satu-satunya yang pernah menggamit empat trofi sekaligus pada musim 2008/09. Kala itu Sir Alex Ferguson berhasil mempersembahkan mahkota Premier league, Community Shield, Piala Liga, serta Piala Dunia Antarklub --meski Community Shield dianggap sebagai trofi minor.
ADVERTISEMENT
United jadi satu-satunya tim Inggris yang pernah Quadruple. Foto: Getty Images/Alex Livesey
Nah, City berpotensi besar untuk menyusul kesuksesan United. Lebih sempurna lagi malah, karena masih terbuka lebar untuk memboyong 'Si Kuping Besar'.
Sejauh ini pasukan Guardiola itu sudah mengamankan dua titel: Community Shield dan Piala Liga. Selain itu, probabilitas City menambah pundi-pundi trofi amatlah besar karena masih terdaftar sebagai kandidat juara Liga Champions, Piala FA, dan Premier League.
Pada babak perempat final Liga Champions, City 'hanya' bersua dengan Tottenham Hotspur. Secara matematis, City bakal dengan mudah melaju ke babak selanjutnya.
Mereka selalu memetik kemenangan dalam tiga perjumpaan terakhir. Itu belum dihitung dengan inkonsistensi serta minimnya tradisi Spurs di Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Berlanjut ke Piala FA. Misi City relatif gampang karena cuma diadang Brighton & Hove Albion, tim yang mereka bungkam tiga kali beruntun di pentas Premier League.
Sementara peluang untuk mempertahankan titel Premier League juga belum surut. Memang, City masih tertinggal dua angka dari Liverpool yang sudah mengemas 76 poin. Akan tetapi, jangan lupakan bila mereka masih menyimpan satu laga lebih banyak dari The Reds.
Lagipula, Premier League masih menyisakan 7 pertandingan (8 untuk City) yang artinya masih lebar pula peluang mereka untuk menjauh dari kejaran Liverpool yang mulai kepayahan.
Para pemain Liverpool lesu usai ditahan imbang West Ham United. Foto: REUTERS/David Klein
"Tanyakan kepada saya pada akhir April mendatang (tentang quadruple) dan saya akan menjawabnya saat itu. Sekarang kami akan bertarung setiap pertandingan setelah jeda internasional," kata Guardiola sebagaimana dilansir situs klub.
ADVERTISEMENT
Secara teori, quadruple hanya bisa diraih oleh kesebelasan yang benar-benar kuat. Tak sebatas kualitas starting XI saja, tetapi juga kedalaman skuat yang oke. Wajar saja, semakin banyak kompetisi yang mereka ikuti, semakin besar pula waktu dan tenaga yang terkuras. Seburuk-buruknya, para pemain inti bisa saja harus menepi dilanda cedera karenanya.
Problematika semacam ini berhasil dilewati City, bahkan sejak awal musim. Mereka telah kehilangan Kevin De Bruyne dan Benjamin Mendy. Namun, itu berhasil ditumpas lewat kejelian Guardiola dalam memanfaatkan Bernardo Silva dan Oleksandr Zinchenko. Selain itu, ketiadaan Sergio Aguero yang sempat ditepikan karena cedera juga berhasil digantikan Gabriel Jesus--meski cuma sementara.
Satu-satunya ketakutan Guardiola adalah ketiadaan Fernandinho. Ya, sang pelindung back-four itu kembali diparkir karena dilanda cedera otot. Sialnya, City tak punya pengganti sepadan untuk mengisi pos mantan pemain Shakhtar Donetsk tersebut.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui juga bahwa dua kekalahan beruntun City di ajang liga pada Desember lalu itu disebabkan oleh absennya Fernandinho.
Beruntungnya, David Silva dan kawan-kawan akan menjalani jadwal enteng dalam waktu dekat--versus Fulham di Premier League dan Brighton pada semifinal Piala FA. Jadi Guardiola masih bisa berharap Fernandinho bisa pulih saat timnya menjamu Spurs pada leg pertama babak perempat final Liga Champions.
Fernandinho, sosok penting untuk lini tengah City. Foto: Andrew Yates/Reuters
Selain kedalaman skuat dan konsistensi, mental juara juga kudu dipaparkan untuk mewujudkan quadruple. City sudah lulus uji dalam aspek semacam ini. Leg pertama babak 16 besar melawan Schalke 04 lalu layak dijadikan acuan.
Saat itu The Citizens berhasil keluar sebagai pemenang usai dua kali tertinggal. Mereka berhasil bangkit dan membungkam publik VELTINS-Arena dengan skor akhir 3-2.
ADVERTISEMENT
Aksi comeback juga menghiasi keberhasilan mereka ke babak semifinal Piala FA. City sukses mencetak tiga gol balasan usai tertinggal dua gol cepat Swansea dalam 30 menit babak pertama.
Manchester City merayakan keberhasilan jadi juara Piala Liga. Foto: Reuters/Carl Recine
City punya segudang syarat untuk merealisasikan quadruple mereka di musim ini. Kedalaman skuat, konsistensi, dan mental juara sudah dibuktikan oleh tim yang bermarkas di Etihad Stadium itu. Dengan dua gelar yang sudah di tangan, artinya mereka hanya butuh mengunci dua dari maksimal tiga trofi tersisa.
Satu lagi, jangan kaget andai City nantinya sukses menyejajarkan diri dengan United sebagai kesebelasan Inggris yang sukses mengawinkan empat gelar dalam semusim.