Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Premier League bakal kembali bergulir tak genap seminggu dari sekarang. Pertanyaan soal calon pemenang kian kencang. Persaingan para personel 'Big Six' pun jadi makin menarik.
ADVERTISEMENT
Liverpool sang runner-up Premier League sekaligus juara Liga Champions musim lalu, digadang-gadang jadi pesaing terkuat si juara bertahan Manchester City. Kemudian masih ada Totenham Hotspur yang komposisinya kian mapan, Chelsea yang menderu dengan semangat baru, lalu Arsenal yang baru saja memecahkan rekor transfer klub, dan Manchester United dengan gelora semangat pemain muda mereka.
Nah, kumparanBOLA meramal siapa calon peraih mahkota Premier League di musim 2019/20. Performa musim lalu, hasil di laga-laga pramusim, lalu kekuatan dan kelemahan tim, serta pergerakan mereka di bursa transfer sejauh ini menjadi indikator untuk mengukur kans mereka menjadi juara. Monggo..
Manchester City (Kans Jadi Juara: 9)
Ada banyak alasan mengapa City berada di posisi wahid dalam daftar ini. Adalah mental juara dan kedalaman skuat yang jadi dasarnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat bahwa City menjabat sebagai juara bertahan Premier League dalam dua edisi beruntun. Hebatnya lagi, torehan poin dan jumlah gol tim asuhan Pep Guardiola itu terbilang fantastis --99 poin dan 100,5 gol bila dirata-rata.
Well, City memang tak begitu sibuk berbelanja di bursa transfer kali ini. Cuma Rodri satu-satunya pembelian termahal mereka. Di sisi lain, justru itu nilai plusnya. Hemat alias efektif karena komposisi skuat City telah terbukti solid.
Sementara itu, catatan pramusim City tak begitu spesial, sih. Tiga kemenangan dari empat laga. Lawan yang sukses mereka kalahkan juga hanya West Ham United, Kitchee SC, dan Yokohama Marinos.
Bila butuh bukti teraktual soal kekuatan City, ya, keberhasilan mereka meraih titel Community Shield selepas mengandaskan Liverpool pada Minggu (4/8/2019).
ADVERTISEMENT
Liverpool (Kans Jadi Juara: 8)
Tak sulit untuk mengatakan bahwa Liverpool adalah pesaing terkuat City. Utamanya karena cuma mereka satu-satunya tim yang fasih menerapkan gegenpressing, sistem yang jadi 'batu kripton' sistem juego de posicion milik Guardiola. Selain itu, margin Liverpool yang cuma satu poin dari City di klasemen Premier League musim lalu jadi bukti sahihnya.
Pertanyaanya, seberapa besar progres Liverpool untuk mengejar The Citizens? Sialnya, tak cukup banyak.
Cuma Sepp van den Berg yang jadi pembelian anyar Liverpool sejauh ini. Terlalu naif pula untuk berharap bek berusia 17 tahun yang digaet dari PEC Zwolle itu memberi banyak kontribusi di musim depan.
Di sisi lain, Liverpool malah melepas Daniel Sturridge, Alberto Moreno, Danny Ings, serta Simon Mignolet. Keempat pemain itu memang bukan penggawa reguler pilihan Juergen Klopp. Namun, ketiadaan mereka berpotensi untuk mengurangi kedalaman skuat Liverpool --salah satu aspek utama untuk bersaing di kompetisi sekaliber Premier League dan Liga Champions sekaligus.
ADVERTISEMENT
Di sektor kiper misalnya, Liverpool tinggal punya Alisson Becker seorang sebagai palang pintu yang kompeten. Hanya Caoimhin Kelleher yang jadi pelapisnya mengingat Liverpool juga telah resmi melepas Adam Bogdan. Solusinya, ya, mencari pemain anyar sebelum ditutupnya bursa transfer. Minimal kiper, deh.
Performa Liverpool di beberapa laga uji tanding juga tergolong buruk. Sejak menundukkan Tranmere Rovers dan Bradford City tengah bulan lalu, The Reds selalu gagal memetik kemenangan dalam empat laga setelahnya --tiga kali kalah dan sekali imbang. Hasil positif baru mereka dapatkan saat mengalahkan Olympique Lyon di akhir Juli.
Tottenham Hotspur (Kans Jadi Juara: 7)
Juli lalu jadi bulan terindah Spurs. Pertama, mereka sukses mendapatkan Tanguy Ndombele, pembelian pemain perdana setelah 2017 lalu. Kedua, ya, kesuksesan Spurs menggamit titel Audi Cup 2019. Oke, itu memang bukan kompetisi dengan prestise mentereng.
ADVERTISEMENT
Dalam perspektif lain, kecemerlangan di turnamen pramusim bisa menjadi salah satu tolok ukur kesiapan tim dalam mengarungi kompetisi resmi. Oh, ya, lawan yang dikalahkan Spurs untuk menjuarai Audi Cup tak main-main: Real Madrid dan Bayern Muenchen.
Bukan berarti Spurs tanpa celah. Mereka masih membutuhkan pemain baru, khususnya di sektor penyerang. Dengan dilepasnya Fernando Llorente, artinya Spurs hanya memiliki satu target-man, Harry Kane. Padahal, di musim lalu Llorente cukup efektif untuk saat Kane absen.
Itu belum dihitung dengan kepergian Kieran Trippier dan Christian Eriksen yang masih mungkin angkat kaki sebelum jendela transfer ditutup. Ya, dua pemain Spurs yang paling banyak mengkreasi peluang di Premier League musim lalu.
ADVERTISEMENT
Arsenal (Kans Jadi Juara: 6,5)
Manuver Arsenal di bursa transfer cukup sensasional. Mereka memecahkan rekor transfer pribadi dengan menggaet Nicolas Pepe seharga 72 juta poundsterling. Belum lagi dengan keberhasilan The Gunners membujuk Real Madrid untuk meminjamkan Dani Ceballos selama semusim.
Apakah Pepe dan Ceballos akan memberi dampak positif? Bisa jadi. Apakah mereka bakal membantu Arsenal menggondol titel Premier League? Belum tentu. Setidaknya, sih, mereka bisa membantu pasukan Unai Emery untuk mencapai pos empat besar.
Tak bisa dimungkiri bahwa Pepe dan Ceballos adalah pemain potensial. Pepe misalnya, ia sukses mencetak 22 gol untuk Lille di Ligue 1 musim 2018/19 --hanya kalah dari Kylian Mbappe.
Akan tetapi, Premier League jelas berbeda dengan Ligue 1. Baik dari tingkat kompetitif serta tempo permainan. Faktor demikian yang mungkin memengaruhi performa Pepe nanti.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa kalau Arsenal juga telah ditinggal pergi Aaron Ramsey, gelandang yang menyumbangkan 6 assist di pentas liga musim lalu --tertinggi kedua setelah Alexandre Lacazette.
The Gunners juga kehilangan dua kipernya sekaligus, Petr Cech dan David Ospina. Praktis, cuma Emiliano Martinez yang jadi pelapis utama Bernd Leno. Perlu diketahui bila kiper asal Argentina itu baru mengemas 6 laga bersama Arsenal sejak bergabung pada 2012. Belum lagi dengan kemungkinan sang kapten, Laurent Koscielny, angkat kaki.
Sementara dari laga pramusim, rapor Arsenal terbilang buruk. Setelah sukses mengalahkan Bayern Muenchen dan Fiorentina di International Champions Cup, kekalahan mulai jadi karib mereka. Takluk dari Real Madrid di babak adu penalti, lalu keok dari Lyon dan Barcelona dengan skor 1-2 setelahnya.
ADVERTISEMENT
Chelsea (Kans Jadi Juara: 6,5)
Ditinggal pergi Eden Hazard dan Maurizio Sarri, juga dijatuhi sanksi larangan transfer pula. Itulah deretan cobaan Chelsea jelang musim 2019/20.
Gamblangnya, Chelsea tak punya kesempatan untuk mencari pengganti Hazard, pemain yang mengukir rata-rata 14 gol dan 8 assist dalam tiga edisi terakhir Premier League.
Namun, selalu ada hikmah dari setiap cobaan. Hikmahnya bagi Chelsea, ya, mereka menjadi tergerak untuk memaksimalkan para pemain muda. Lagipula, Chelsea juga telah kedatangan Christian Pulisic --yang resmi ditebus dari Borussia Dortmund di tengah musim lalu.
Segi positifnya lagi, Chelsea kini ditangani oleh salah satu legenda hidup mereka, Frank Lampard. Nah, eksistensi dari bisa memberikan motivasi tersendiri bagi para penggawa The Blues. Meski, kualitas Lampard sebagai masih belum teruji di level Premier League. Jadi, jangan mematok ekspektasi berlebih untuk Chelsea di muim ini.
ADVERTISEMENT
Eh, iya, catatan David Luiz dan kawan-kawan di rangkaian laga pramusim terbilang lumayan. Dari tujuh pertadingan, cuma sekali mereka takluk --dari Kawasaki Frontale. Lalu dua kali bermain imbang dengan Bohemian FC dan Borussia Moenchengladbach. Sementara empat sisanya berakhir dengan kemenangan, termasuk menjungkalkan Barcelona 2-1.
Manchester United (Kans Jadi Juara: 6)
Maaf, mungkin sedikit menyakitkan untuk menyebut nama United belakangan. Pasalnya, mereka memang berada paling buncit di antara anggota 'Big Six' pada periode lalu, khususnya perkara konsistensi. Finis di pos empat besar musim depan saja sudah menjadi berkah bagi United.
So, langkah paling bijak adalah dengan mempertahankan penggawa yang tampil stabil serta merekrut pemain yang benar-benar kompeten.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, United tak melakukan keduanya dengan selaras. Mereka melepas Ander Herrera secara cuma-cuma ke Paris Saint-Germain. Itu belum dihitung dengan Paul Pogba yang santer diisukan bakal hengkang.
Sejauh ini, United hanya menggandeng pemain muda macam Daniel James serta Aaron Wan-Bissaka. Nama yang disebut belakangan memang tampil ciamik bersama Crystal Palace edisi lalu.
Namun, ya, cuma semusim. Belum tentu juga full-back kanan berusia 21 tahun itu bakal moncer di musim depan. Situasinya mungkin akan berbeda andai United benar-benar mendatangkan Harry Maguire dan Paulo Dybala dari Leicester City serta Juventus.
United bukannya nihil gejala positif. Mereka berhasil menyapu bersih enam laga pramusim --termasuk menuntaskan perlawanan Inter Milan, Spurs, dan AC Milan. Sebagai perbandingan, catatan tersebut jauh lebih baik ketimbang musim lalu di mana mereka hanya mampu memenangi satu dari total enam laga.
ADVERTISEMENT