Oh, Betapa Ironisnya Jersi Baru Manchester United

16 Mei 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Final Liga Champions 1999, inspirasi kostum kandang United 2019/20. Foto: Dok. Adidas/Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Final Liga Champions 1999, inspirasi kostum kandang United 2019/20. Foto: Dok. Adidas/Twitter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bisakah kita sebut Manchester United adalah Liverpool yang baru?
Well, jadi begini. Dulu, 'kan, Liverpool hanya bisa bicara soal 18 gelar Liga Inggris, 5 Liga Champions dan bla bla bla bla soal masa lalu. Padahal, malaikat juga tahu betapa buruk Liverpool dari era 90-an hingga tengah 2010-an. Sementara, United terus berjaya, raih berbagai trofi, dan mengolok-olok pikiran usang Liverpool.
ADVERTISEMENT
Namun, United yang ambisius sudah tidak ada. Dalam buku berjudul Bring the Noise, Raphael Honigstein menyebut bahwa Ed Woodward -- Chief Executive United itu -- memandang Old Trafford seperti Disneyland untuk orang dewasa. Selayaknya Disneyland, kini Old Trafford dan United tak lebih dari medium untuk mengenang masa kecil.
Lalu, pada Kamis (16/5/2019) sore WIB, United merilis jersi kandang untuk mengarungi musim 2019/20. Dari jersi ini, terlihat inspirasinya datang dari kesuksesan meraih treble dan pertemuan dengan Bayern Muenchen di final Liga Champions 1999.
Tengok emblem jersi ini, mirip dengan yang digunakan United di musim 1998/99. Juga ada tulisan "90+1" dan "90+3" di bagian ujung lengan kiri dan kanan. Itulah menit ketika Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer mencetak gol, sehingga United menang 2-1 dalam final yang dihelat di Camp Nou itu.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, untuk apa United mengenang final Liga Champions 1999 ketika mereka gagal ke Liga Champions musim depan? Perlu diingat, di musim 1998/99, United tak hanya raih trofi Liga Champions. Tetapi, juga Premier League dan Piala FA. Sehingga, layakkah United mengenang dan bermimpi sejauh itu ketika skuatnya sekarang jauh dari kata ideal?
Entah sudah berapa kali Solskjaer, yang telah melatih United sejak Desember 2018, mengatakan bahwa dia bakal mendepak sejumlah pemain dari Old Trafford. Musababnya ialah hasil-hasil buruk yang membawa United finis di peringkat keenam Premier League, gagal ke semifinal Liga Champions, dan terdepak dari Piala FA.
Namun, niatan ini tak berarti apa-apa jika manuver transfer United masih jelek seperti yang terjadi beberapa musim terakhir. Beruntungnya, Sky Sports mewartakan bahwa Paul Mitchell diincar United untuk mengisi Kepala Perekrutan Pemain. Mitchell memiliki reputasi yang baik kala bekerja untuk Southampton, Tottenham Hotspur, dan RB Leipzig.
ADVERTISEMENT
Kembali lagi, perubahan di tubuh United perlu proses dan bermimpi untuk mengulang kisah heroik 1998/99 kelewat jauh. But, at least, komposisi berbagai elemen dan warna yang pas membuat jersi ini enak dipandang. Maka, jika jersi kandang United 2019/20 dapat disebut sebagai kesalahan, maka inilah kesalahan yang indah.