Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pahlawan Super Milan itu Bernama Gianluigi Donnarumma
10 Desember 2018 17:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Gennaro Ivan Gattuso tak mau berbasa-basi. Setelah Milan ditahan imbang Torino 0-0 pada partai Serie A giornata ke-15, Senin (10/12/2018) dini hari WIB, sosok berjuluk 'Si Badak' itu berkata bahwa timnya memang menyimpan segudang problem. Meski demikian, rasanya Gianluigi Donnarumma tidak termasuk dalam masalah yang disebut oleh Gattuso tadi.
ADVERTISEMENT
Donnarumma adalah sensasi. Di usianya yang baru 19 tahun, penjaga gawang berpostur 196 cm itu sudah mencatatkan berbagai rekor. Saat ini, dia masih tercatat sebagai pemain termuda kedua Milan sepanjang sejarah. Di Timnas Italia, Donnarumma bahkan merupakan sosok paling muda yang pernah mengenakan kostum Azzurri.
Pada pertandingan melawan Torino, Donnarumma mencatatkan sebuah rekor spesial. Pertandingan itu merupakan pertandingan ke-100 secara beruntun di Serie A di mana dia tampil penuh selama 90 menit. Sebenarnya, adik Antonio Donnarumma --yang juga kiper Milan-- itu sudah turun sebanyak 121 kali, tetapi ada satu penampilan pada Maret 2016 melawan ChievoVerona yang dilakoninya sebagai pengganti.
Penampilan penuh ke-100 secara beruntun itu pun dilakoni Donnarumma dengan luar biasa. Ada empat penyelamatan yang dia buat di laga itu. Satu dari empat penyelamatan itu boleh dibilang merupakan penyelamatan yang membuat Milan bisa memetik satu angka dari pertandingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika pertandingan baru berjalan delapan menit wing-back kiri Torino, Cristian Ansaldi, mengirim umpan silang terukur ke jantung pertahanan Milan. Di sana, berdirilah Iago Falque. Falque yang berdiri bebas berhasil menyambut umpan tadi dengan sundulan terarah.
Sundulan Falque itu seharusnya bisa membawa Torino unggul karena kualitasnya memang bagus. Baik dari segi akurasi maupun kekuatan, sundulan tadi punya semuanya. Namun, di gawang Milan berdirilah Donnarumma. Dengan refleks bak pahlawan super, Donnarumma menepis sundulan tersebut untuk menghindarkan gawangnya dari kebobolan.
Bagi Donnarumma , penyelamatan tadi merupakan bukti bahwa dia memang pantas mendapatkan 121 caps liga di usianya yang masih demikian belia. Meski belum pernah mengecap gelar juara, bermain di Liga Champions, dan berlaga di Piala Dunia, Donnarumma sudah dianggap sebagai salah satu prospek paling cerah di dunia sepak bola.
ADVERTISEMENT
CIES Football Observatory, lembaga riset yang kini digandeng FIFA untuk menentukan valuasi harga pemain, pernah menempatkan Donnarumma sebagai pemain dengan masa depan paling cerah di Eropa pada Februari lalu. Donnarumma berada di atas Kylian Mbappe serta Christian Pulisic. Menurut CIES pula, harga pasar Donnarumma kini berada di kisaran 60 juta euro.
Namun, masa-masa Donnarumma di Milan tidak selamanya mulus. Pada bursa transfer musim panas 2017 lalu pemain asal Campania ini pernah terlibat dalam saga transfer yang menguras emosi. Ditengarai, agen Donnarumma, Mino Raiola, berada di balik upaya untuk memindahkan sang kiper dari San Siro. Inilah yang membuat Donnarumma sempat dihujat dan dirundung suporter Rossoneri.
Masa-masa kelam itu kini sudah lewat dan Donnarumma pun nyatanya masih mampu menunjukkan kualitasnya. Di usia yang baru 19 tahun, Donnarumma punya segalanya untuk menaklukkan dunia. Pertanyaannya, apakah Donnarumma bakal mencapai puncak sebagai pemain Milan atau pemain klub lain?
ADVERTISEMENT