Pelatih AC Milan Setuju FIFA Ubah Waktu Tanding, 90 Menit Tak Cukup

7 April 2022 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Milan, Stefano Pioli, di Derby della Madonnina. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Milan, Stefano Pioli, di Derby della Madonnina. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
ADVERTISEMENT
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, mengatakan waktu bermain di pertandingan sepak bola harus ditambah. Ia merasa waktu bertanding selama 90 menit sudah tidak ideal bagi sepak bola modern.
ADVERTISEMENT
Terlebih, dewasa ini banyak drama yang terjadi di atas lapangan. Sehingga, waktu bermain yang terpangkas cukup banyak dan akhirnya membuat permainan menjadi tidak efektif.
Alhasil, Pioli mendorong berbagai pihak, salah satunya FIFA, untuk memodifikasi aturan yang berlaku. Pelatih berusia 56 tahun itu bahkan memiliki dua gagasan lain guna membuat permainan sepak bola menjadi lebih menarik.
Stefano Pioli bersama Hakan Calhanoglu dan Alessio Romagnoli di laga AC Milan versus Torino. Foto: MIGUEL MEDINA / AFP
“Jika diperbolehkan, saya akan membuat tiga modifikasi utama pada aturan yang ada,” kata Pioli seperti dikutip Football Italia.
“Pertama, saya ingin memodifikasi aturan guna meningkatkan waktu bermain yang efektif. Lalu, saya ingin menambah menit perpanjangan waktu di setiap babak. Kemudian, karena kita semua menyukai sepak bola menyerang, saya ingin membuat aturan yang melarang pemain mengoper ke belakang bila bola telah melewati garis tengah lapangan,” tambahnya.
Pelatih AC Milan Stefano Pioli. Foto: REUTERS / Alessandro Garofalo
Walau ide Pioli yang terakhir terdengar gila, tetapi dirinya mengaku hal tersebut bukanlah prioritas. Bagi Pioli, keefektifan waktu bermain tetap menjadi fokus utamanya saat ini.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, menurut Pioli, jumlah waktu efektif yang terjadi dalam satu pertandingan hanya 45 menit saja. Alias, 45 menit sisanya terbuang sia-sia oleh kejadian yang terjadi di atas lapangan hijau.
“Mungkin, selama ini waktu bertanding yang efektif hanya selama 45 menit saja. Jadi, setiap babak, hampir setengah waktunya terbuang dan hal tersebut tentunya tidak adil,” ungkap Pioli.
“Jika saja wasit lebih tegas, mungkin para pemain yang berguling-guling di lapangan akan langsung bangkit. Jadi, minimnya efektivitas bermain bukan hanya disebabkan oleh pemain, tetapi wasit juga,” tandasnya.
Logo Serie A. Foto: Reuters/Flavio Lo Scalzo
Meski begitu, pernyataan Pioli terkait keefektifan waktu bermain tidak sepenuhnya salah. Sebab, bila merujuk pada data CIES Football Observatory, hampir seluruh pertandingan di liga besar Eropa hanya memiliki efektivitas waktu bermain sebanyak 60 menit.
ADVERTISEMENT
Misalnya seperti yang terjadi di Bundesliga musim 2018/19. Tercatat, rata-rata keefektifan waktu bermain hanya menyentuh angka 63 menit 21 detik dalam satu musim.
Kemudian, bila melihat data Liga Inggris musim 2018/19, tercatat efektivitas waktu bertanding berada di angka 60 menit 59 detik. Liga Spanyol 2018/19 bahkan lebih buruk, tercatat keefektifan waktu bermain hanya berada di angka 58 menit 36 detik.
Sementara, bila melihat keefektifan waktu bermain di Liga Italia pada musim serupa, Serie A 2018/19 tercatat memiliki efektivitas waktu bertanding di angka 61 menit 35 detik.