Pemain Persiraja Minta APPI Bantu soal Keputusan Pembayaran Gaji

1 April 2020 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miftahul Hamdi, pemain Persiraja Banda Aceh, di laga uji coba Foto: Persiraja
zoom-in-whitePerbesar
Miftahul Hamdi, pemain Persiraja Banda Aceh, di laga uji coba Foto: Persiraja
ADVERTISEMENT
PSSI sudah ketuk palu. Surat keputusan tertanggal 27 Maret menyebut bahwa klub kudu membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari kesepakatan kontrak untuk upah bulan Maret, April, Mei, dan Juni.
ADVERTISEMENT
Namun, keputusan itu menuai masalah baru. APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) langsung mengeluarkan rilis pernyataan tidak setuju.
Pasalnya, APPI tak dilibatkan dalam penentuan keputusan. APPI menilai PSSI mengeluarkan keputusan sepihak. Padahal, berkaitan gaji itu harus disepakati pemain dan klub dulu.
“Keputusan pembayaran gaji sebesar 25 persen sejak Maret-Juni merupakan hal yang seharusnya disepakati oleh kedua belah pihak (klub dan pemain) terlebih dulu. Sehubungan dengan hal tersebut, perubahan kontrak kerja wajib dilakukan dengan kesepakatan antara klub dan pesepak bola, tidak bisa dilakukan sepihak,” bunyi rilis APPI pada 28 Maret lalu.
Pemain Persiraja Banda Aceh, Miftahul Hamdi, mendukung langkah APPI yang kontra dengan keputusan PSSI itu. Hamdi menilai angka itu masih terlalu kecil untuk pemain Liga 1, apalagi untuk pemain Liga 2.
ADVERTISEMENT
“Pastinya kaget. Dari awal baik-baik saja, eh, sekarang ada masalah dari datangnya virus corona. Harusnya sama-sama dapat solusi terbaik antara pihak manajemen dan pemain, jangan diputuskan hanya satu pihak (PSSI). Ini ‘kan ada APPI yang mau bantu pemain mencarikan solusinya.”
Persiraja Banda Aceh menghadapi Persik Kediri di Liga 1 2020 Foto: Persiraja
“Ya, kalau bisa di atas 25 persen. Kalau tidak bisa 50 persen, ya, 40 persen juga bisa. Yang penting agak lebih (dari 25 persen). Tahu sendiri gaji pesepak bola beda. Apalagi mengingat ada bulan puasa sebentar lagi, lalu Lebaran,” tutur Hamdi.
Sebagai kepala rumah tangga, Hamdi mengungkapkan kebutuhan dari Maret sampai Juni tak akan tertutupi gaji 25 persen. Ia masih menaruh harapan angkanya lebih besar dari itu.
Apalagi jika kompetisi musim 2020 jadi berhenti, tentu pemain butuh biaya lebih besar menyambung hidup. Mereka harus pintar-pintar menghemat uang dari gaji yang tidak utuh semusim itu.
ADVERTISEMENT
Persiraja sendiri sudah membayar full gaji Maret. Untuk gaji ke depan (April hingga Juni), manajemen belum memastikan apakah 25 persen atau 50 persen. Lihat dulu rapat dalam satu bulan ini. Mudah-mudahan dapat 50 persen,” kata pemain 24 tahun tersebut.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!