Pemain PSM Tempuh Jalur Hukum Usai Jadi Korban Rasialisme

6 Juli 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Persija Jakarta vs PSM Makassar di Liga 1 2023. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Persija Jakarta vs PSM Makassar di Liga 1 2023. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Liga 1 2023/24 baru berjalan sepakan, namun sudah menyajikan kabar yang kurang menyenangkan. Pemain PSM Makassar mengaku menjadi korban rasialisme.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI). APPI mengungkapkan ada tiga pemain PSM yang menjadi korban rasialisme.
Mereka adalah Yuran Fernandez, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa. Sebelumnya, PSM menghadapi Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (3/7) lalu.
Pemain PSM Makassar Yance Sayuri melakukan selebrasi bersama rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Persib Bandung pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Hardika Aji selaku CEO APPI mengatakan ketiga pemain tersebut sepakat untuk melanjutkan masalah ini ke ranah hukum. APPI sendiri akan memberikan pendampingan.
“Hari ini APPI telah berkomunikasi secara daring dengan tiga pemain PSM Makassar, dan ketiganya berkeinginan melanjutkan prosesnya ke ranah hukum. Kami akan memberikan pendampingan bantuan hukum” tutur Aji dalam keterangan resmi pada Rabu (5/7) lalu.
Lebih lanjut, APPI menjelaskan pihaknya telah mengidentifikasi akun-akun yang melakukan penghinaan dan rasilaisme lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
APPI juga meminta kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk menangani masalah rasialisme yang menimpa pemain baik di dalam maupun di luar lapangan dengan lebih serius.
Pemain Persija Ryo Matsumura melewati sejumlah pemain PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Bukan hanya itu, APPI bahkan meminta PSSI dan PT LIB untuk menghentikan kompetisi sementara hingga kasus rasialisme tak lagi menimpa pemain.
“PSSI dan PT LIB harus berani dan bertindak tegas dalam rangka memberikan perlindungan kepada para pemain jika mereka menjadi korban rasisme," kata Jannes Silitonga selaku APPI Head Legal.
"Bila perlu PSSI dan PT LIB menghentikan dulu sementara kompetisi sampe kasus rasisme ini tidak terjadi lagi menimpa Pemain,"
"Setiap orang tidak bisa memilih dilahirkan dari suku atau ras mana, penghinaan terhadapnya berarti juga merupakan penghinaan terhadap Tuhan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT