Pemuda 19 Tahun Dipenjara Usai Bertindak Rasialis ke Marcus Rashford

31 Maret 2022 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus Rashford dari Manchester United bereaksi usai gagal mencetak gol pada pertandingan melawan West Ham United di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (14/3). Foto: Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Rashford dari Manchester United bereaksi usai gagal mencetak gol pada pertandingan melawan West Ham United di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (14/3). Foto: Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemuda 19 tahun, Justin Lee Price, harus menanggung akibat usai melakukan tindak rasialis ke Marcus Rashford. Pada Rabu (30/3) kemarin, ia dijatuhi hukuman penjara selama enam minggu oleh Pengadilan Magistrat Kidderminster di Worcesteshire, Inggris.
ADVERTISEMENT
Price melakukan pelecehan rasial ke Rashford melalui media sosial Twitter setelah Inggris kalah di final Euro 2020 dari Italia melalui babak adu penalti.
Pada laga tersebut, Rashford menjadi salah satu dari tiga algojo The Three Lions yang gagal mengeksekusi penalti. Skor akhir pada babak adu penalti 3-2 untuk Italia usai kedua tim bermain imbang 1-1 hingga babak perpanjang waktu.
Marcus Rashford pada laga final Euro 2020. Foto: Laurence Griffiths/REUTERS
Diwartakan Sky Sports, awalnya Price membantah tuduhan itu selama proses investigasi oleh pihak kepolisian. Bahkan, ia sempat mengubah nama akun Twitter-nya guna menghindari deteksi. Namun, pada akhirnya ia mengakui perbuatannya saat diinterogasi oleh petugas untuk kedua kalinya.
Jaksa senior, Mark Johnson, mengatakan bahwa Price telah menargetkan Rashford sebagai sasaran pelecehan berdasarkan warna kulitnya dan tindakannya jelas rasis.
ADVERTISEMENT
"Mereka yang melecehkan pesepakbola secara rasial merusak permainan untuk semua," ucap Johnson, dikutip dari BBC.
"Saya berharap kasus ini mengirimkan pesan bahwa kami tidak akan mentolerir rasisme dan para pelanggar akan dituntut sesuai hukum yang berlaku," imbuhnya.
Mural Marcus Rashford di Manchester. Foto: Reuters/Ed Sykes
Marcus Rashford dianggap sebagai biang keladi gagalnya Inggris merengkuh trofi Euro perdana dalam sejarah. Alhasil, penyerang berusia 24 tahun itu menjadi sasaran pelecehan di media sosial akibat kegagalannya mengeksekusi penalti.
Tak sampai di situ, BBC memberitakan bahwa sebuah mural untuk menghormati Rashford juga dirusak di Manchester. Namun, mural tersebut dengan cepat dicat ulang dan ditutupi dengan pesan harapan dan dukungan kepada penggawa Manchester United tersebut.