Persebaya Kutuk Serangan Bom di Surabaya

13 Mei 2018 11:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamanan ledakan bom di Surabaya. (Foto: AP Photo/Trisnadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pengamanan ledakan bom di Surabaya. (Foto: AP Photo/Trisnadi)
ADVERTISEMENT
Teror bom di Surabaya mengundang kecaman keras dari berbagai pihak. Salah satu kecaman itu datang dari klub sepak bola kebanggaan warga 'Kota Pahlawan', Persebaya Surabaya.
ADVERTISEMENT
Tiga bom meledak di tiga lokasi berbeda. Ledakan pertama, pukul 07.30 WIB, terjadi di Gereja Santa Maria, Ngagel. Setelah itu, disusul dengan ledakan di GKI Diponegoro dan GPPS Sawahan.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa dari kejadian tersebut, 8 orang tewas dan 38 orang luka-luka. Korban meninggal ini sebanyak 4 orang di Gereja Santa Maria Tak Bercela, kemudian 2 korban meninggal di GKI Diponegoro, dan 2 korban lagi dari meninggal di GPPS Sawahan, Jalan Arjuna. Sementara, korban luka kini tengah dirawat di RSUD dr Sutomo, Surabaya.
Lewat akun Twitter resminya, Persebaya mengutuk keras kejadian ini.
"Persebaya turut berduka atas jatuhnya korban akibat insiden bom di beberapa titik di Surabaya. Persebaya juga mengutuk keras tindakan pengecut dan tidak manusiawi tersebut. Ayo bareng-bareng dijogo Suroboyo, rek!" tulis pernyataan resmi Persebaya.
ADVERTISEMENT
"Buat pelaku dan semua yang berniat jahat pada Surabaya, ojok macem-macem ambek tanahe para pahlawan (jangan macam-macam dengan tanah para pahlawan)! Koen ngusik boyo (kalian sudah mengusik buaya)! Suroboyo gak wedi, cok (Surabaya tidak takut, cok)!" lanjut mereka.
'Bajul Ijo' kemudian juga mengimbau agar warga tidak menyebarkan foto korban dan kejadian. Mereka juga mengajak untuk menjaga kota Surabaya bersama-sama.
"Itu yang dimau pelaku, menyebar ketakutan. Dudukno Surobooyo gak wedi (tunjukkan Surabaya tidak takut)!" seru mereka.
Selain dari Persebaya, kecaman atas teror bom ini juga sudah datang dari berbagai pihak, di antaranya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT