Final Piala Dunia 2002: Blunder Kahn yang Pupuskan Asa Jerman

13 Juli 2018 21:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brasil, juara Piala Dunia FIFA 2002 (Foto: AFP Photo/Odd Andersen)
zoom-in-whitePerbesar
Brasil, juara Piala Dunia FIFA 2002 (Foto: AFP Photo/Odd Andersen)
ADVERTISEMENT
Brasil datang ke Korea Selatan (Korsel)-Jepang dengan semangat melimpah. Membalas kekalahan 'aneh' mereka di final Piala Dunia 1998 saat takluk dari Prancis 0-3.
ADVERTISEMENT
Namun, Brasil saat itu berbeda dengan sebelumnya dengan Luiz Felipe Scolari sebagai nakhodanya. Ia menyebut gaya permainan 'Tim Samba' dengan bullyboy soccer, sepak bola yang lebih agresif dan intens dalam menlancarkan tekel-tekel kerasnya.
Dari segi pemain, Brasil kali ini diperkuat Ronaldo yang telah mencapai masa emasnya. Bersama penggawa lawas macam Cafu, Roberto Carlos, dan Rivaldo, ia mengangkat Brasil sampai ke final.
Oh, ya... Saat itu juga jadi kemunculan perdana Ronaldinho di pentas Piala Dunia. Brasil juga tampil meyakinkan karena berhasil menyapu bersih laga sejak fase grup. Belgia, Inggris, dan Turki jadi korban mereka di fase gugur.
Sedikit berbeda dengan Gilberto Silva dan kolega, Jerman yang tampil impresif di fase grup justru melempem pada babak knock-out. Kemenangan 1-0 jadi skor yang identik saat mereka melewati hadangan Paraguay, Amerika Serikat, dan Korsel sebelum sampai di partai puncak. Bandingkan dengan superioritas Jerman saat sukses mengemas 11 gol di babak penyisihan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Jerman bukan tanpa masalah sejak awal turnamen. Mereka harus berangkat tanpa bintang muda mereka, Sebastian Deisler. Mehmet Scholl, Christian Woerns, dan Jens Nowotny juga absen. Celakanya lagi, Rudi Voeller juga tak bisa memasang Michael Ballack di partai final lantaran akumulasi kartu. Padahal, ia sudah menyumbangkan 3 gol, termasuk gol kemenangan yang dilesakkannya ke gawang Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Striker Brasil, Ronaldo. (Foto: Antonio Scorza/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Brasil, Ronaldo. (Foto: Antonio Scorza/AFP)
Brasil lebih mendominasi jalannya pertandingan di babak pertama. Total enam peluang tercipta, termasuk tembakan Kleberson yang membentur mistar dan sepakan Ronaldo yang masih bisa diredam Oliver Kahn.
Jerman sudah seharusnya bersandar pada kemampuan Kahn dalam mengamankan gawangnya. Kiper yang menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Bayern Muenchen itu sukses mencatatkan lima clean sheet sepanjang pementasan.
ADVERTISEMENT
Namun, laga final ini jadi pengecualian. Justru Kahn yang memupuskan harapan Jerman untuk menyabet trofi Piala Dunia keempatnya. Blunder pertamanya dibuat di menit 67, kala gagal menangkap tembakan mendatar Rivaldo dengan sempurna. Bola liar kemudian langsung disambar Ronaldo yang muncul dari belakang.
The Phenomenon memang jadi momok untuk Kahn pada laga yang dihelat di International Stadium Yokohama. Ia terlambat bereaksi untuk menggagalkan tendangan Ronaldo 13 menit setelahnya. Alih-alih superior, Kahn justru terlihat konyol karena melompat tanpa tujuan usai berada di luar jangkauannya.
Di sisi lain, Jerman bukan tak pernah mengancam. Lewat tendangan bebasnya, Oliver Neuville, hampir saja menjebol gawang Brasil. Sayang, tembakannya masih bisa ditepis Marcos. Akan tetapi cuma itu saja satu-satunya peluang emas Jerman.
ADVERTISEMENT
Miroslav Klose yang sudah mengemas 5 gol pun tak mampu berbuat banyak. Alasannya, dominasi Brasil di lini tengah memaksa Bernd Schneider lebih banyak berkutat di area pertahanan. Kala itu Scolari yang menurunkan skema dasar 3-4-3 membuat Die Mannschaft kerepotan dalam memenangi duel area tengah. Dengan absennya Ballack, praktis hanya Schneider yang jadi tumpuan mereka untuk menunjang lini depan.
Jerman akhirnya takluk 0-2 di akhir laga, kekalahan keempat di babak final. Sedangkan Brasil sukses meraih titel kelima mereka, sekaligus membalas kegagalan mereka di edisi sebelumnya. Ronaldo muncul sebagai topksorer turnamen dengan 8 golnya. Namun, Kahn, yang jadi pesakitan malam itu, diganjar titel Yashin Award.
ADVERTISEMENT