Roman Abramovich Diduga Keracunan Senjata Kimia: Mata Merah, Wajah Mengelupas

28 Maret 2022 23:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar mengejutkan datang dari bos Chelsea, Roman Abramovich. Ia diduga keracunan senjata kimia yang menyebabkan matanya merah dan kulit wajah mengelupas.
ADVERTISEMENT
Abramovich diketahui melakukan perjalanan antara Ibu Kota Rusia, Moskow dan Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Hal itu dalam rangka membantu proses negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina.
Sky Sports mewartakan bahwa Abramovich mengalami gejala mata merah serta kulit wajah dan tangan yang mengelupas. Laporan yang sama juga menjelaskan bahwa hal itu tak mengancam nyawa Abramovich. Insiden ini terjadi di malam pertemuan pada 3-4 Maret silam.
''Tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai Ukraina dan Rusia pada 3-4 Maret 2022 mengalami gejala yang terkait keracunan dengan senjata kimia,'' tulis laporan Bellingcat, dikutip dari Sky Sports, Senin (28/3).
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin bersama bos Chelsea FC Roman Abramovich (kedua kiri) pada 2 Desember 2010. Foto: Alexei Nikolsky/Pool Photo via AP
''Tiga anggota tim negosiasi kemudian kembali ke sebuah apartemen di Kyiv malam itu, mereka mulai merasakan gejala awal. Gejala ini tidak mereda sampai pagi hari.''
ADVERTISEMENT
''Keesokan harinya, mereka melakukan perjalanan ke Polandia dan kemudian Istanbul (Ibu Kota Turki) untuk negosiasi dengan pihak Rusia. Seorang penyelidik diminta membantu memberikan pemeriksaan oleh spesialis senjata kimia.''
Terkait kiprahnya bersama Chelsea, Roman Abramovich sebelumnya sudah menyatakan mundur dari kepengurusan dan menjual klub. Hal ini lantaran ia disanksi Pemerintah Inggris karena latar belakangnya sebagai Oligarki Rusia (pebisnis yang terkait politik). Aset-aset miliknya dibekukan Pemerintah Inggris.
Roman Abramovich memilih mundur dan menjual Chelsea demi kepentingan klub. Ia tak ingin nasib Chelsea kian memburuk jika terus berada di bawah kepemimpinannya.