Saat Courtois Bikin Blunder (Lagi)

22 Maret 2019 16:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thibaut Courtois saat membela Belgia di Piala Dunia 2018. Foto: Hannah McKay/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Thibaut Courtois saat membela Belgia di Piala Dunia 2018. Foto: Hannah McKay/Reuters
ADVERTISEMENT
Thibaut Courtois makin lekat dengan label 'tukang blunder'. Bila tak percaya, silakan ketik nama Courtois di mesin pencari di internet. Anda akan menemukan kata 'blunder' dalam daftar teratas. Cukup merepresentasikan intensitas Courtois melakukan kesalahan yang sebenarnya tidak pantas jika diasosiasikan dengan peraih titel kiper terbaik La Liga, Premier League, dan Piala Dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini Courtois kembali melakukan kecerobohan yang berbuah gol, tepatnya saat Belgia berhadapan dengan Rusia pada babak Kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup I, Jumat (22/3/2019) dini hari WIB.
Ini agak, konyol, sih. Bukannya langsung melepaskan umpan ke Dedryck Boyata atau Toby Alderweireld yang berdiri bebas, Courtois malah berlagak menggiring bola backpass kiriman Jan Vertonghen.
Aksinya itu membuat jarak Artem Dzyuba, sang pemain terdepan Rusia, semakin dekat ke posisinya. Hingga akhirnya penyerang berbadan besar itu berhasil sampai di tempat Courtois berada. Bisa ditebak, kesenjangan postur itu membuat mantan kiper Atletico Madrid tersebut jatuh dengan mudah.
Kendati berhasil menyepak si kulit bulat lebih dulu sebelum disergap Dzyuba, bola justru jatuh ke kaki Denis Cheryshev. Penggawa Valencia yang berdiri bebas itu kemudian berhasil menceploskan bola dengan mudah ke gawang kosong.
ADVERTISEMENT
Rusia pun sukses menyamakan kedudukan usai tertinggal oleh gol Youri Tielemans di menit 14, atau 2 menit sebelum insiden konyol itu tercipta. Beruntungnya, Eden Hazard sukses mencetak sepasang gol tambahan dan Belgia menang dengan skor akhir 3-1.
Tiga poin yang berhasil didapat Dries Mertens dan kawan-kawan itu tetap tak menghindarkan Courtois dari cercaan. Bahkan, kiper berusia 26 tahun itu disebut-sebut sebagai 'Joe Hart-nya Belgia' karenanya.
Sergio Ramos dan Thibaut Courtois saat Real Madrid kalah dari Real Sociedad. Foto: REUTERS/Juan Medina
Sejak didatangkan Real Madrid dari Chelsea di awal musim ini, Courtois gagal menunjukkan bentuk terbaiknya. Bukannya membuat gawang El Real makin aman, keberadaannya justru seakan memudahkan lawan untuk mencetak gol.
Bukan cuma itu, Courtois juga tergolong buruk dalam mengadang tembakan yang mengarah ke gawangnya. Menurut data Fox Sports, ia sudah kemasukan 30 gol dari 95 ancaman. Dengan kata lain, Courtois kebobolan satu gol per 3,17 tembakan yang mengarah ke gawangnya.
ADVERTISEMENT
Catatan tersebut jauh lebih buruk ketimbang Jan Oblak yang baru bisa dibobol setelah menerima 4,9 tembakan atau Marc-Andre ter Stegen yang punya catatan 3,9. Jangankan disandingkan dengan palang pintu papan atas La Liga di atas, catatan Courtois saja masih kalah dibanding kiper utama tim medioker macam Yassine Bounou (Girona) dan Oier Olazabal (Levante).
Thibaut Courtois (kiri) mencegah Diego Costa (tengah) mencetak gol. Foto: REUTERS/Sergio Perez
Courtois juga tercatat selalu gagal mencatatkan nirbobol dalam 10 laga terakhir. Hingga akhirnya Zinedine Zidane, sang pelatih anyar Madrid, menggusurnya dengan Keylor Navas saat bersua Celta Vigo. Hasilnya instan, Madrid pun berhasil memenangi laga tanpa kebobolan.
Yah, bila Courtois masih gini-gini aja, bukan tak mungkin posisinya sebagai kiper utama Los Blancos bakal tergusur secara permanen dengan cepat.
ADVERTISEMENT