Sekjen PSSI Ingin Pemain PSS yang Tendang Kepala Bruno Moreira Disanksi Berat

4 Maret 2024 18:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persebaya Surabaya vs PSS Sleman dalam laga pekan ke-27 Liga 1 2023/24 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu (3/3). Foto: X @persebayaupdate
zoom-in-whitePerbesar
Persebaya Surabaya vs PSS Sleman dalam laga pekan ke-27 Liga 1 2023/24 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu (3/3). Foto: X @persebayaupdate
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Insiden pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi, tendang kepala pemain Persebaya, Bruno Moreira, sudah sampai ke telinga Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Ia sangat menyayangkan kejadian itu.
ADVERTISEMENT
Yunus mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Komite Wasit. Ia juga berharap Wahyudi akan mendapat sanksi berat.
"Kebetulan saya juga nonton Persebaya lawan PSS Sleman, kami sangat menyayangkan insiden itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit, Pak Rudi [Yulianto], kami berharap ada evaluasi termasuk juga sanksi berat terhadap pemain," tegasnya usai beraudiensi dengan PSSI Pers di GBK Arena, Senin (4/3).
"Kami melihat di depan wasit kejadian itu terjadi dan berharap ada respect dari pemain jangan sampai saling mencederai karena itu berakibat fatal. Sudah ada beberapa pemain yang meninggal di Riau [Taufik Ramsyah], di Persela [Choirul Huda], dan kami berharap hal ini tidak terulang."
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
"Kami kasihan dengan pemain jika tidak terlindungi nyawanya. Pertandingan Persebaya kami jadikan evaluasi dan kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami masih tunggu surat keberatan dari Persebaya agar masuk ke ranah komite disiplin," tandas Yunus.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu terjadi laga pekan ke-27 Liga 1 2023/24 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu (3/3). Bruno Moreira tergeletak di lapangan usai ditekel Nur Diansyah dari belakang.
Tak lama berselang, terjadi perebutan bola antara Arief Catur dan Wahyudi Hamisi di dekat Moreira yang masih tergeletak. Lalu, secara tidak sengaja, Hamisi menendang kepala Moreira saat coba merebut bola. Inilah yang memancing emosi para pemain dan terjadi saling dorong antarkedua kubu. Setelahnya, Hamisi hanya dikartu kuning oleh wasit Ginanjar Latief.
Pada Senin (4/3) siang WIB, Persebaya mengeluarkan pernyataan dan video terkait insiden itu di akun media sosial resmi klub. Intinya, mereka ingin PSSI memberikan hukuman tegas untuk Wahyudi Hamisi.
Wahyudi Hamisi. Foto: Dok PSS Sleman
Persebaya juga mengungkit insiden tahun 2018. Waktu itu, Wahyudi yang masih membela Borneo FC melanggar keras penggawa Persebaya kala itu, Robertino Pugliara, dan Wahyudi juga hanya dikartu kuning.
ADVERTISEMENT
Persebaya menilai, tindakan menendang bagian belakang kepala bisa menyebabkan traumatic brain injury, mengakibatkan cacat bahkan kematian. Atas dasar itu, manajemen Persebaya akan melakukan pemeriksaan lanjutan pada Moreira untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.
"Padahal, jelas dalam Kode Disiplin PSSI, maupun Law 12 dalam Laws of The Game, violent conduct seperti itu hukumannya adalah kartu merah langsung. Di mana posisi wasit Ginanjar saat kejadian? Hamisi menghajar kepala Bruno tepat di depan Ginanjar dalam jarak yang sangat dekat," tutur kubu Persebaya.
"Persebaya hari ini akan mengirimkan surat dan bukti-bukti ke PSSI terkait perilaku barbar Hamisi. Sepanjang pertandingan kemarin dia banyak melakukan tindakan yang harusnya mendapatkan kartu merah maupun kuning, namun wasit Ginanjar abai," lanjut mereka.
ADVERTISEMENT
Adapun laga itu dimenangi Persebaya dengan skor 2-1. Gol cepat Muhammad Iqbal di detik 13 dan sepakan penalti Paolo Henrique di menit 30 hanya bisa dibalas PSS via gol Esteban Vizcarra di menit 47.