Sumardji soal Sanksi FIFA untuk Timnas: Saya Pastikan Pemain Tak Telat Lagi

13 November 2024 9:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia menyapa suporter usai melawan  Bahrain pada pertandingan Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain, Kamis (10/10/2024). Foto: Hamad I Mohammed/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia menyapa suporter usai melawan Bahrain pada pertandingan Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain, Kamis (10/10/2024). Foto: Hamad I Mohammed/REUTERS
ADVERTISEMENT
FIFA resmi menghukum Timnas Indonesia akibat melakukan tindakan indispliner di beberapa laga-laga Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia lalu. Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji, buka suara terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia dianggap sengaja mengulur waktu kick off saat menjadi tuan rumah kontra Australia pada laga matchday kedua Ronde 3 di GBK, pada September lalu. Namun, FIFA hanya beri peringatan keras perihal tersebut. Adapun laga itu berkesudahan dengan skor 0-0.
Hal serupa terulang saat Timnas Indonesia melawat ke markas China dalam matchday keempat Ronde 3 di Qingdao Youth Football Stadium, 15 Oktober lalu. Kini FIFA jatuhkan hukuman keras berupa sanksi denda sebesar 10.000 Swiss Franc atau sekitar Rp 179 juta. 'Garuda' ditekuk 1-2 pada laga itu.
"Memang kita tahu bahwa pernah disanksi sekali yaitu pada saat lawan Jepang [Piala Asia], lalu kedua saat lawan Australia di GBK, itu berupa teguran, itu sudah menjadi evaluasi dan sepakat bersama-sama dengan Coach Shin Tae-yong agar kita tidak terulang lagi soal keterlambatan masuk ke lapangan," terang pria yang juga menjabat Manajer Timnas Indonesia itu di Jakarta, Selasa (12/11).
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Foto: Azrumi El Ghazali/kumparan
"Berkaitan dengan hal itu tidak akan berpengaruh ke performa pemain dan tidak ada pengaruh juga soal sanksi itu. Kemarin karena itu saat Timnas melawan China, kita tertinggal 2-0 sehingga kita betul-betul memompa semangat untuk menyamakan kedudukan sehingga bisa bobol China, tapi kenyataannya tidak, dan inilah yang bikin kita agak terlambat saat melawan China," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap ke depannya Timnas Indonesia bisa tertib soal waktu. Namun, Sumardji menegaskan bahwa Timnas China juga terlambat masuk lapangan.
"Tetapi yang harus diingat, China masuk ke lapangan juga terlambat, tapi ini semua kita jadikan evaluasi. Mudah-mudahan ke depan tidak akan terjadi lagi dan saya pastikan jika waktunya sudah [kick off] saya akan suruh keluar, supaya tidak terkena lagi sanksi ini," tegasnya.
Sumardji pun terkena sanksi FIFA kali ini. Ia dikenakan denda 5.000 Franc Swiss atau sekitar Rp 90 juta, juga larangan berada di bench selama satu pertandingan.
Sejumlah pemain Timnas Indonesia berpose ke arah fotografer sebelum bertanding melawan Timnas Bahrain dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/HO-PSSI
Selain itu, Kim Jong-jin selaku asisten pelatih juga kena sanksi. Ia dapat hukuman denda yang sama, juga larangan ikut serta di bench pada 4 pertandingan Timnas Indonesia. Ia dan Sumardji dianggap melanggar kode etik perihal indisipliner.
ADVERTISEMENT
"Ya awalnya saya sama dengan Kim, saya kena 4 pertandingan juga, tetapi saya banding, karena ketika itu saya tidak melontarkan kata-kata yang dalam tanda kutip menyinggung perasaan atau keras, saya tidak, saya hanya bertanya, mengapa ini sudah selesai kenapa terus berlanjut," ucap Sumardji.
Konteksnya, ini saat Sumardji dikartu merah dalam laga Timnas Indonesia vs Bahrain pada 10 Oktober di Riffa. Ia sempat memprotes wasit karena waktu injury time terlalu lama. Waktu itu, injury time harusnya hanya 6 menit tapi molor dan keunggulan 2-1 Indonesia buyar usai pemain Bahrain cetak gol penyama di menit 90+9.
"Saya jelaskan saat saya banding dan saya lampirkan juga rekaman video dari menit 90+6 ke 90+9, saya bersyukur banding diterima, saya hanya dikasih satu kali sanksi dan saya sudah jalani saat lawan China, jadi saya bisa dampingi saat Indonesia lawan Jepang dan Arab Saudi," tandasnya.
ADVERTISEMENT