Szczesny: Memakai Jersi Nomor 1 Warisan Buffon Itu Berat

1 Agustus 2018 5:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Szczesny disiapkan jadi suksesor Buffon. (Foto: AFP/Miguel Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Szczesny disiapkan jadi suksesor Buffon. (Foto: AFP/Miguel Medina)
ADVERTISEMENT
Di Juventus, musim 2018/2019 tak hanya ditandai dengan kedatangan Cristiano Ronaldo, tapi juga kepergian Gianluigi Buffon dan awal yang baru bagi Wojciech Szczesny.
ADVERTISEMENT
Selama 18 tahun, Buffon mengawal gawang Juventus. Di bawah mistar, ia tak hanya bertugas sebagai penjaga gawang, tapi juga sebagai penjaga kemenangan Si Nyonya Tua. Percuma bila penyerang-penyerang Juventus tampil perkasa menggempur barisan pertahanan lawan, tapi gawang mereka tak pernah aman dari kebobolan. Atas tugas yang diembannya lebih dari satu dekade itu, Buffon menjadi legenda.
Lantas, Buffon memutuskan untuk menapak anak tangga baru dalam perjalanan kariernya sebagai pesepak bola profesional. Setelah Juventus menutup kompetisi Serie A 2017/2018 dengan gelar juara Coppa Italia dan scudetto, Buffon memutuskan untuk hengkang ke Paris, menjadi kiper yang mengawal gawang Paris Saint-Germain (PSG).
Kehilangan adalah perkara mutlak. Namun, serupa kehilangan lainnya, kepergian Buffon ternyata memberi ruang kosong bagi mereka yang selama ini mendamba menjadi penjaga gawang utama Juventus. Di musim 2018/2019, kehormatan itu jatuh ke tangan Szczesny.
ADVERTISEMENT
Cerita Szczesny sebagai penjaga gawang adalah narasi tentang perjalanan. Selama delapan tahun membela Arsenal, ia dipinjamkan ke dua klub selama tiga musim. Pada 2009-2010, ia dipinjamkan ke Brentford, sementara pada 2015-2017, ia menjadi penjaga gawang pinjaman ke AS Roma.
Merangkum catatan Squawka dan Whoscored, Szczesny 21 kali tampil membela Juventus di semua kompetisi sejak 2017. Lantas, kepergian sang legenda mewariskannya jersi nomor 1 milik Buffon yang juga menandai dimulainya perjalanan sebagai penjaga gawang utama Juventus.
Satu hal yang membuat Szczesny spesial adalah dia merupakan sosok kiper modern. Di Serie A dan Liga Champions 2017/2018, Szczesny berhasil membukukan 11 catatan nirbobol. Kiper yang satu ini punya kelebihan yang ternyata tidak dimiliki Buffon: kenyamanan bermain dengan kakinya. Dengan begini, Juventus pun punya sosok sweeper-keeper yang begitu krusial di persepakbolaan modern.
ADVERTISEMENT
Nyamannya Szczesny bermain dengan kakinya itu tercermin dari akurasi umpannya yang mencapai angka 75,7%. Dengan keberadaan Szczesny ini, Juventus lebih bisa keluar dari pressing tinggi lawan. Per pertandingannya, menurut catatan WhoScored, Szczesny mampu membukukan 6,8 umpan panjang akurat.
Buffon dan Szczesny bersiap sebelum pertandingan. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Buffon dan Szczesny bersiap sebelum pertandingan. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
Tak ada kehormatan besar tanpa tanggung jawab berat. Szczesny memahami adagium ini. Ia sadar, Buffon membangun kejayaan individu dan klub di bawah mistar lewat penyelamatan-penyelamatan brilian dan keberanian untuk memimpin tim dari tempat paling riskan di atas lapangan bola.
"Saya mempunyai hubungan yang sangat baik dengan Gigi (Buffon) dan saya tahu, memakai jersi nomor 1 warisan Buffon ini berat," papar Szczesny, mengutip ESPN.
Walau menyadari ada tanggung jawab yang sangat berat lewat kehormatan yang didapatnya, Szczesny tak ingin bertanding sebagai pribadi yang menenteng-nenteng beban tak perlu. Ia menyadari nama besar dan reputasi Buffon, tapi ia juga tak ingin langkahnya diperberat oleh nama besar sang legenda hidup.
ADVERTISEMENT
“Saya hanya ingin bermain mewakili diri sendiri dan klub dengan sebaik mungkin yang saya bisa. Makanya, saya harus mempersiapkan diri dengan baik karena saya paham bahwa pekerjaan saya ini sangat penting. Saya harus menjadi versi terbaik saya. Saya sudah terbiasa menjadi kiper nomor satu di Arsenal dan Roma. Jadi, ini bukan situasi baru bagi saya," tutup Szczesny.